Jumat, 16 Juni 2017

DAN BILA TOBAT, SYUKUR & SABAR SAMPAI KEPADANYA

DAN BILA TOBAT, SYUKUR & SABAR SAMPAI KEPADANYA
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Seharusnya kesibukan seorang Mukmin itu dengan berdzikir mengingat Allah, kembali kepada-Nya, mengingat dosa-dosanya, memohon ampunan-Nya, dan mencela nafsunya sendiri. Ketika selesai mengerjakan semua itu, ia akan kembali kepada qadha dan qadar Tuhannya. Lalu ia berkata,”Ini adalah qadha dan qadar-Nya. Dan, ini sudah ditetapkan Allah untukku.”
Dia akan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah di dalam kalbunyaa, bukan lisannya saja. Ketika berada dalam keadaan seperti ini dengan kedua mata tertutup, ia akan mendapati dinding itu hilang. Pada saat ia membuka kedua matanya, pintu dinding itu terbuka, segala bahaya berubah menjadi nikmat, tempat yang sempit menjadi lapang, kesakitan menjadi keselamatan, dan kehancuran menjadi istana.
Semua itu menjadi bukti kebenaran firman Allah SWT, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka..” (QS Ath-Thalaq [65]: 2-3)
Seorang hamba akan tetap menerima nikmat dengan rasa syukur, menerima ujian dengan sikap ridha, mengakui segala salah dan dosa, serta mencela diri sendiri sampai langkah kalbunya berakhir kepada Rabb-nya. Dia terus melangkan dengan dengan amal kebaikan dan tobat dari segala kesalahan, sampai ia mencapai pintu Rabb-nya; mensyukuri nikmat-Nya dan bersabar menghadapi ujian sampai ia mencapai pintu Rabb-nya.
Jika telah sampai disana, dia akan melihat sesuatu yang belum pernah dilihat mata, tak pernah didengar telinga, dan tak pernah terlintas dalam akal manusia.
Jika kalbu seorang hamba sampai kepada Rabb-nya, maka tobat, syukur, sabar, amal baik, lelah dan rasa sakit akan sampai kepada-Nya. Seperti seorang musafir yang telah berhenti di tempat tujuan dan rumahnya kembali hingga yang tersisa adalah mujalasah, mujanasah, musyahadah, muhadatsah dan melihat segala rahasia.”
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Kitab Jala’ Al-Khathir

Tidak ada komentar:

prabu Siliwangi

PRABU SILIWANGI Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi (Ratu Jayadewata) mengawali pemerintahan zaman Pasundan, yang memerintah selama 39 ...