Senin, 08 April 2024

Alloh Dimana Siapa??? Muhammad Siapa???

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

” #HAKIKAT MUHAMMAD “

Zat ini masalah qadim, tidak dapat diketahui dengan panca indera. Sifat itu masalah baharu, dapat diketahui dengan panca indera.

Zat artinya diri. Sifat artinya kelakuan.

Siapa yang berkelakuan? Tentulah diri (yang berkelakuan), bukan sifat. Itu dikatakan zat dan sifat itu satu (esa). Tidak bisa becerai. Ada zat, ada sifat dan sebaliknya. Karena zat itu tempat beradanya sifat (atau sifat bertempat pada zat). Sifat itu keadaan yang ada pada zat (atau sifat adalah hal keadaan zat).

Contoh:

Orang yang sedang demam. Mengapa bukan demamnya yang disuntik (dokter), malah bokongnya yang disuntik? Jadi, demam itu hanya sifat. Sifat tidak bisa berada pada sifat. Sifat mesti berada pada zat.

Zat dan sifat itu dua perkataan, tetapi satu. Maksud perkataan ini; ada zat – ada sifat; ada sifat – ada zat.

Zat ini ada yang bersifat nafsiyah, ada yang bersifat salbiyah, ada yang bersifat ma’ani, dan ada yang bersifat ma’nawiyyah.

Khususnya sifat Nafsiyah. Sifat Nafsiyah ini menunjukkan bahwa zat bersifat wujud (ada). Dan adanya zat ini tidak dikarenakan oleh suatu sebab (sedia ada). Zat ini ada selama-lamanya. Tidak akan rusak binasa. Meliputi sekalian alam. Yang meliputi sekalian alam inilah zat mutlak.

Zat mutlak inilah energi ketuhanan. Manusia dapat mengubah energi, tapi tidak bisa membersihkannya. Contoh: Hiroshima dan Nagasaki. Berapa lama tidak bisa dibersihkan radiasinya? Ketika sekarang sudah bersih dari radiasi nuklir, siapa yang membersihkannya? Tentulah energi ketuhanan itu yang membersihkannya.

Jelaslah, maharuang inilah energi ketuhanan. Satu saja. Tidak ada dua, tiga, dst.

Berjuta-bilyun bintang di langit dan benda-benda angkasa lainnya, mengapa tidak berguguran ke bumi? Padahal tidak ada penyangganya. (Bagaimana mungkin) kalau tidak ada satu kekuatan besar yang menahannya.

Tubuh maharuang inilah yang dapat menahan berjuta-bilyun ton agar tidak saling bertumbukan. Inilah Qimyatus Sa’adah (Kimianya Agama).

Nabi saja menuntut ilmu dari rumah beliau sampai ke Sidratul Muntaha. Manusia, dari rumahnya sampai ke bulan saja belum sampai. Pengetahuan Islam sudah sampai ke fil ufuki a’la (sampai ke ufuk tinggi). Maka ada perkataan al-Islam ya’lu wa laa yu’la alaih.

Orang Islam yang hakiki, dia tidak akan mengucap laa ilaaha ila Allah kalau dia belum tau apa itu laa ilaaha ila Allah.

Dalam Salat

Waktu takbir ihram, siapa Allah itu?

Maka pentinglah mengetahui diri. Bukan ruhani saja yang mahasuci, jasmani pun mesti mahasuci juga. Maka jasad ini perlu dimahasucikan juga, bukan ruhani saja. Jasmani bermaksud dengan cara nafsu, ruhani bermaksud dengan cara keimanan, sedangkan nurani dan rabbani bermaksud dengan cara ketuhanan.

Kalau jasad tidak dapat mengesakan, tentu ruhani menuntut. Sebab, jasad mengandung nyawa. Bukan ruhani yang mengandung jasad (tubuh).

Kalau salat, manusia itu bukan hamba, sudah Allah semata-mata. Kalau salat itu sudah Allah semata (yang ADA), tidak perlu lagi mengaku diri kita ini Tuhan dan mau sama dengan Tuhan.

Ingat:

Mengaku diri kita Tuhan: KAFIR.

Tidak mengakui Diri Tuhan: KUFUR.

Dalam salat, setiap manusia mengaku dirinya Tuhan. Cermat-cermat dengan bahasa ini!

Makanya dalam salat itu jangan ada lagi i’tikad-i’tikad karena agama bukan i’tikad-i’tikad. Sudah nyata senyata-nyatanya semua orang yang salat itu mengakui Diri Pribadi Tuhan. Bukan mengakui dirinya Tuhan, tapi mengakui Diri Tuhan (atau mengakui ADA-nya Diri Tuhan itu.)

Hakikat Muhammad

Wajib kita mengetahui hakikat Muhammad.

Dalam ilmu, hakikat Muhammad itu Allah. Ini dalam ilmu.

Dalam makrifat, pengenalan yang sebenar-benarnya: hakikat Muhammad itu bukan zikir-zikir lagi. Maka dengan hakikat Muhammad ini tidak ada zikir-zikir lagi. Karena hakikat Muhammad inilah bekal yang tidak basi sampai akhirat. Ini yang dibawa mati. Tidak ada zikir lagi.

Lihat ketika berdoa, semua minta mati dalam iman, Islam, dan husnul khatimah, tapi hakikat Muhammad tidak mereka ketahui. Hakikat Muhammad inilah mati dalam iman, Islam, dan husnul khatimah.

Muhammad saja sudah selamat.

Coba perhatikan, siapa yang sampai kepada Allah? Siapa yang bisa menembus zat asam dan zat mutlak kalau bukan Muhammad?

Belajarlah. Jangan salah paham. Mintalah pada guru-guru yang hebat bekal-bekal yang tidak basi sampai akhirat. Sebab ini yang dibawa mati. Tidak ada zikir lagi. Bukan seperti kelaziman orang: ada yang mau mati baru dibacakan zikir laa ilaaha ila Allah.

Nabi Muhammad Saw. itu bukan mati, melainkan tidur hakiki. Orang tidur hakiki ini orang yang tidak tidur di dunia lagi, tetapi tidur di Mahasuci. Mahasuci inilah tempat husnul khatimah. Tempat yang penuh berkah. Inilah pengajian 80.000 hakikat ke atas. Artinya 80.000 tempat yang penuh rahmat. Inilah pengajian sirri sirrihi, rahasia di dalam rahasia. Tidak ada alam lagi.

Rasanya rasalah yang merasa. Inilah rasa di dalam rasa. Artinya, di dalam rasa itu ada rasa.

Air yang ada gulanya dapat kita rasakan manis. Air yang ada garamnya, asin. Sedangkan Tuhan tidak ada rasa-rasa. Pecahkan sendiri supaya terbuka rahmat Allah. Jangan kita merasa yang ada rasa saja, coba-cobalah merasa yang tidak ada rasanya. Bagaimana rasanya? Barulah tahu Allah itu surga.

Muhammad Saw. tidak ada mengajarkan filsafat dan tidak memiliki filsafat. Akan tetapi, filsafat Muhammad ini wahyu.

Bagaimana Tuhan mengajar hamba-Nya?

Tanpa huruf; tanpa suara. Laa bi harfin wa laa shautin. Bagaimana kita untuk dapat paham pelajaran tanpa huruf tanpa suara ini? Asah akal dengan pikiran, bukan dengan batu canai. Apa maksudnya? BERPIKIRLAH!

Contoh:

Para filsuf itu membuat rumus-rumus alam dengan berpikir. Lalu rumus-rumus itu disyariatkan sehingga hari ini kapal berlayar tidak lagi pakai kain layar yang bergantung pada angin.

Jangan latah! Mereka bilang manusia itu dari kera. Begitu ilmu wahyu turun, dikata manusia itu dari Tuhan. Runtuhlah ilmu filsafat manusia.

#SIAPA NUR MUHAMMAD ????
(NUR KUN HU DZULLAH) Syahadat Kosong, alam masih belum ada apa2
(JIBU) kecuali rahasia sirr, namanya la sautin wala harfin = tidak
bersuara dan tidak berhuruf (..xxx..) artinya Aku Adalah Aku atau Dia
Adalah Dia, yg merupakan nama bathin hanya satu kata tapi bermakna
syahadat dan berarti beberapa kata, yg menjadi rahasia dan
dikeramatkan. Seandainya dibuka atau dipaparkan tentu saja bukanlah
rahasia lagi tapi jadi rahasia umum namanya.
( Dalam buku Mencari Nama Tuhan Yang ke 100 penulis menyebut nama itu
adalah Ahad artinya Maha Satu-Satunya, satu kata tapi bermakna
syahadat, satu kata tapi artinya beberapa kata Maha Satu-Satunya jadi
artinya bukan esa atau satu karena satu pasti ada dua, tiga dst, AHAD
adalah nama dzohir Allah yg ke 100 yg termaktub dalam surah al Ikhlas
bukan al Ahad bukan pula Al Wahid, nama itulah yg jadi amalan atau
wirid salah seorang sahabat Rasulullah yg mendapat kemulian yg begitu
besar bahkan dalam sebuah riwayat bahwasanya Rasulullah mendengar
suara terompah/ sandal sahabat Rasulullah Bilal bin Rabah di surga (
Bilal bin Rabah adalah seorang budak negro yg dibebaskan dan menjadi
muslim lalu menjadi 10 sahabat yg dijamin masuk surga, Bilal bin Rabah
adalah muadzin/ tukang adzan pertama).
Yang merupakan nama Allah juga terdapat dalam Alquran adalah HAIRUL
MAKIRIN bukan termasuk dalam Asmaul Husna.
Nur yang awal2 adalah Nur Habibi ( Bahwasanya yang pertama-tama
terjadi pada Diriku sesudah Nur yang awal2 adalah Nur Habibi) atau
Dzat Allah, daripada NurNya dengan berfirman KUN yg menerbitkan Nur
Muhammad.
_____________________________________
(NUR KUN “HU DZATULLAH”) Syahadat Diri Nur Muhammad, yang merasa
bahwa dirinya Tuhan karena belum tahu ada Allah sehingga mendengar
firman ALASTU BIROBBIKUM, Nur Muhammad terpukau dengan segala
keindahan yg dilihatnya sehingga terucap ALLAHUMMA.
(NUR KUN ILLA HUWA HAQ) Syahadat Bathin, pengakuan tentang Allah Yang
Maha Haq. Sehingga abadilah syahadat karena ada KHOLIK dan MAKHLUK
yaitu Syahadat Allah ” LAA ILAHA ILLALLAH” dan Syahadat Rasul
“MUHAMMAD RASULULLAH”.
( Di zaman nabi Musa AS juga ada yg termaktub dalam Alquran ” INNANI
ANALLAHU” Syahadat Awal Allah ketika nabi Musa AS berdialog langsung
di bukit Thursina, sebelum syahadat nabi Musa “LAA ILAHA ILLALLAH
MUSA KALAMULLAH” . Ada pula syahadat nabi yg lain seperti syahadat
nabi Ibrahim AS “LAA ILAHA ILLALLAH IBRAHIM KHOLILULLAH”. Syahadat
nabi Isa AS “LAA ILAHA ILLALLAH ISA RUHULLAH dll).
_____________________________________
Terucap pula firman pengasihan Allah kepada Nur Muhammad ( DZOHIRU
ROBBI WALBATHINU ABDI dalam riwayat lain ada tambahan ILLALLAH
HUWALLAH HUWA RUHUM) dalam sebuah riwayat juga dikatakan DZOHIRU ROBBI
WALBATHINU ABDUH artinya Zahir Tuhan itu ada pada Bathin HambaNya (di
dalam Ilmu Hakikat. Ilmu Hakikat inilah yang sebenarnya untuk
meng-Esakan Allah, dengan mengenal Diri agar bisa sempurna untuk
mengenal Allah SWT).
Maka, Nur Muhammad memuji diri sendiri kepada Nur Habibi yang awal2.
Dzikir Nur yang awal2 yaitu :
“LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD WUJUDULLAH”
“LAA ILAHA ILLALLAH NUR HAQQULLAH”
“LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD ASTAGHFIRULLAH”
Maka terucaplah shalawat Nur Muhammad yg pertama ‘KUN SHOLLI ALA
MUHAMMAD” kepada alam semesta yg disambut dengan SHOLALLAHU ALAIHI
WASSALAM.
Daripada Nur Muhammad pula Arsy, Lauhul Mahfud dan alam semesta
tercipta serta Nabi Adam dan diri kita.
_____________________________________
Syech Abdul Asysyahrani Rahimahullah Alaihi berkata : “INNALLAHA
KHALAQA RUHUN NABI SAW MIN DZATIHI WAKHALAQAL ‘ALAAMI MINNURI MUHAMMAD
SAW.”
Artinya ” Sesungguhnya Allah telah menjadikan Roh Nabi Muhammad dari
pada Dzat Allah dan sekalian Alam ini dijadikan dari pada Nur Muhammad SAW “.
_____________________________________
Ada beberapa syahadat lagi yg terdapat di dalam Suluk Sujinah ( suluk
ini terdiri dari tujuh pupuh yg membahas seputar ilmu tasawuf seperti
Nur Muhammad,roh dll). Saya tuliskan sinopsis dari Suluk Sujinah dalam
pupuh pertama yaitu Pupuh Asmaradana mengenai syahadat tujuh dan
syahadat tiga.
Adapun syahadat tujuh adalah,
Syahadat orang awam, yaitu asyhadu an la ilaha illa Allah wa asyhadu
anna Muhammadan rasulullah.
Syahadah al-tariqah, yaitu la ma’budah illa Allah,
Syahadah haqiqah, yaitu la maujuda illa Allah,
Syahadah ma’rifah, yaitu la ya’rifu illa Allah.
Syahadat batin, yaitu Allah-Allah jero ciptane/ di dalam ciptaannya,
Syahadat gaib, yaitu yahu-yahu,
dan Syahadah barzah, yaitu haq-haq.
_____________________________________
Sedangkan syahadat tiga adalah,
syahadat muta’awwilah (permulaan) ialah syahadat lafal yang dikerjakan
lahir batin, yaitu syahida ilahu annahu la ilaha illa huwa,
syahadah mutawassithah (pertengahan), lafalnya, syahidina ‘ala anfusina,
dan syahadah muta’ahhirah (terakhir), lafalnya, la ilaha illa huwa.
Syahadat yang dipergunakan sehari-hari disebut syahadat syari’ah,
lafalnya la ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah.
Ada pula yang lain Syahadat yang di pakai oleh Ahli Bai’at yaitu
“ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAHU MUHAMMADURRASULULLAH”.
Mungkin masih ada beberapa syahadat lain lagi seperti syahadat diri,
syahadat ruh dll yg bisa jadi banyak versi tapi saya rasa cukup
tulisan di atas tentang macam2 syahadat.
_____________________________________
Bersipat nur muhammad ini yaitu menyembah,maujud nur muhammad ini yaitu yatimullah,nur tak ber ibu tak ber bapak yang dulu pernah menzahir ke dalam batang tubuh nabi Isa alaihissallam,beribu tahun setelah itu maujud pula zahir nur muhammad ini ke dalam batang tubuh sayyidina muhammad sallallahi alaihi wassallam,zahir nya nur yatimullah ini dalam batang tubuh nabi isa telah membimbing beliau menyatu dan selaras dengan ALLAH,begitu pula zahir nya nur ini pada batang tubuh baginda nabi muhammad telah merujuk rasullallah atas seijin ALLAH dalam pencarian beliau akan tauhid dan agama sejati ini yaitu islam,kedua nabi ini adalah sarang dari nur muhammad yang maujud dalam bentuk zahir yang boleh di katakan nur muhammad nya bangun secara sempurna di sempurnakan ALLAH semata mata.
_____________________________________
Namun jangan di duga bahwa pada makhluk ALLAH lainnya nur muhammad ini tak dapat bangun secara utuh,nur muhammad itu haq dari semua makhluk ALLAH yang hendak menemukan sejatinya khalifah dan tujuan ia di ciptakan,di dalam nur muhammad itu terkandung berjuta juta gen tuhan/sipat sipat ilahi,qodrat dan quwwata ALLAH,bagi siapa saja makhluk yang dapat menghujamkan sedikit demi sedikit quwwata ALLAH dalam nur muhammad itu kepada setiap jaringan tubuhnya maka ia secara otomatis akan dapat mencicipi quwwata itu langsung dari induk nur muhammad yaitu NUR ALLAH SEMATA MATA.
_____________________________________
NUR MUHAMMAD ini memiliki nama asal mula sebelum ia bernama nur muhammad,ia terdiri atas 7 nama yang tersebut oleh makhluk pada setiap berada pada sarangnya,7 nama nur muhammad ini tersebut setiap ia sampai pada setiap alam ketuhanan/alam langit tuhan,pada alam pertama atau langit pertama (arasy) nur muhammad ini bernama NUR QASAM,ia belum bersipat makhluk dan belum berwujud selain hanya nur semata mata yang masih bersanding dengan nur ALLAH,QASAM lah ia karena belum bersipat makhluk,qasamlah jua ia karena belum berupa dan berbentuk,pada saat ini nur ALLAH itu sendiri yang berpecah belah memisah dari nurrullah semata mata,dua sipat namun satu zat.
_____________________________________
Pada alam langit ke dua nur muhammad ini bernama NUR KALAM,ia sudah bersipat makhluk bukan lagi bersipat nurullah walaupun belum berbentuk makhluk,nur kalam sudah zahir kepada bentuk kalimat kalimat ilahi yaitu kalimat “KUN FA YAKUN”.
_____________________________________
Pada alam langit ke 3 nur muhammad ini bernama NUR JAMAL,nur ini sudah memiliki sipat dan sudah memilik bentuk rupa makhluk yaitu sipat dan kehendak ALLAH/sipat JAMAL ALLAH,apa itu sipat jamal yaitu sipat ALLAH berzikir memuji ke esa an nya semata mata.
_____________________________________
Pada alam langit ke 4 nur muhammad ini bernama asal mula NUR JALAL yaitu nur yang terdiri dari bentu zahir sipat jalal ALLAH yaitu sipat berkehendaknya ALLAH akan makhluknya.
_____________________________________
Pada langit ke 5 nur muhammad ini bernama NUR BAYA PUTIH,nur ini sudah zahir sebenar wujud dalam bentuk dan rupa makhluk,ia sudah bersipat selayaknya makhluk ALLAH awal yaitu menyembah dan menyadari siapa sesembahannya,nur baya putih meneteskan makhluk lainnya berbentuk cahaya makhluk yaitu malaikat dan cahaya alam semesta, pada masa ini nur baya putih sudah menyadari secara utuh bahwa ia kini utuh sebagai makhluk dan ALLAH adalah yang di sembahnya,pada masa ini lah bermulanya semua malaikat dan alam semesta ini berzikir dan menyembah,
_____________________________________
Pada alam langit ke 6 nur muhammad ini bernama asal mula NUR MUHAMMAD,yaitu nur yang di tancapkan oleh malaikat JIBRIL ke dalam jiwa batang badan nabi adam sebagai penyempurnaan dari awal adam di ciptakan,pada alam ke 6 ini nur muhammad telah utuh menjadi sebenar benar makhluk ALLAH yaitu manusia yang bernama ADAM,hampir semua malaiat mengenal malaikat jibril dengan nama malaikat rahmad/ahmad sehingga nur yang begitu sempurna yang ia tancapkan kepada batang badan adam tadi di kenal dengan nama nur muhammad atau nur yang ALLAH serahkan kepada malaikat rahmad untuk di tancapkan kepada adam.
_____________________________________
Adam turun ke muka bumi ini sama saja dengan nur muhammad tadi bermula hidup dan berada di alam bumi yaitu alam langit ke 7,nur muhammad benar benar sudah utuh sebagai modal utama dari hidup manusia pertama itu dalam menjadi khalifah di muka bumi ini,nur yang bernama muhammad dalam batang badan nabi adam ini lah yang sebenar benar khalifah atau penguasa bumi yang ALLAH serahkan kepadanya berbagai sipat quwwata ALLAH itu sendiri,adam adalah manusia tak ber ibu tak ber bapak,adam adalah makhluk YATIM PIATU,nur muhammad yang ada dalam batang badannya ialah selahir senyawa dengannya pula,siti hawa hingga 7 keturunan beliau mengetahui bahwa nur muhammad dalam tubuh nabi adam itu adalah nur yatim piatu jua,nur itu bersipat tunggal dari tuhan yang maha tunggal,hingga sampai pada jaman nabi sulaiman nur yang di tancapkan oleh malaikat rahmad/jibril ini bernama NUR YATIMULLAH,maka oleh itu semua nabi selalu dan rasul selalu menyayangi dan melindungi anak yatim musabab di dalam badan dan jiwa anak yatim yang belum baligh itu terdapat nur muhammad yang tengah masak masaknya,nur muhammad yang tengah masak masaknya ini/berbangun sempurna jika anak yatim itu berdoa maka doa nya di kabulkan ALLAH,jika dia marah maka itu marahnya ALLAH.
_____________________________________
Kami perturunkan syariat membangunkan nur muhammad dalam.batang badan kita masing masing secara sendiri tak perlu bergantung kepada siapapun musabab nur muhammad ini utuh pada hakikatnya dalam setiap makhluk bernyawa dan selama kita tidak meninggalkan sembahyang/menyembah kepada ALLAH maka nur muhammad ini telah kita minta langsung ijazahnya kepada ALLAH semata mata.
_____________________________________
Pertama berwudhuklah,lakukan sembahyang hajat dua rakaat,setelah selesai silahkan di hapalkan SHOLAWAT RUH NUR MUHAMMAD yang biasa di baca oleh nabi sulaiman dalam membangunkan nur muhammad di badan beliau saya pernah Coba bisa juga melafalkan Sholawat Nuridzat
_____________________________________
Teks Sholawat Rûh Nabi adalah sebagai berikut:
Allâhumma sholli ‘alâ rûhi Sayyidinâ Muhammadin fîl arwâhi wa ‘alâ jasadihî fîl ajsâdi wa ‘alâ qobrihî fîl qubûri wa ‘alâ âlihî wa shohbihî wa sallim
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada ruh Nabi Muhammad saw, diantara semua ruh, kepada jasadnya diantara semua jasad, kepada kuburnya diantara semua kubur, dan limpahkanlah pula rahmat dan keselamatan kepada keluarganya dan sahabatnya.
Para ulama ahli hadits, ahli Alqauran, ahli berjamaah sholat lima waktu, dan juga ahli tahajud mengatakan, “Seorang Muslim, Mukmin, dan Muhsin yang banyak membaca sholawat ini, insyâ Allâh, akan mimpi bertemu dengan Nabi Muhammad saw. Ia juga bisa bermimpi bertemu dengan ibu, bapak, mertua, suami, istrinya yang sudah meninggal.” Bacalah sholawat ini setiap malam, terutama malam jum’at. Saat membacanya sebaiknya dalam keadaan memiliki wudlu dan fejemkan mata biar tdak melihat janda lewat.
____________________________________
Baiklah kali ini saya coba tuliskan sesuai dengan faham atau yg pernah
saya tahu atau belajar baik dengan guru atau dari sumber lain, untuk
referensi silahkan cari artikel lain yg membahas tentang pembangkitan
Nur Muhammad yg saya kira banyak bertebaran di dumay.
Semua alam semesta tercipta awal dari Nur Muhammad termasuk diri kita
jadi pada hakikatnya tanpa dibangunkan kita ini adalah daripada Nur
Muhammad juga karena tidak mungkin bahkan tidak pernah terjadi pohon
pisang berbuah nangka, karena asal kita adalah Nur Muhammad pohonnya
maka kita adalah buahnya yaitu Nur Muhammad juga asalnya secara
hakikat.
_____________________________________
Walau dalam perjalanannya manusia tidaklah sama seperti
pisang ada yg enak, ada yg berbiji, dll begitu pula dengan Nur
Muhammad dalam diri seseorang maka tugas kita menjadikan Nur itu
gemilang dan kemilau dengan cahayanya seperti para waliyullah atau
orang2 yg dipilih Allah karena cahaya ilmu keikhlasan, keimanan dan
ketaqwaan juga cinta mereka.
Kalau kita bukan Nur Muhammad asalnya maka ke manakah kita akan
kembali setelah nafas ini tidak lagi diijinkan oleh Allah berhembus?
Yang tinggal hanya sebujur jasad berbau bangkai biar pun sakti
mandraguna, banyak ilmu, harta, berpangkat, selebritis sekalipun
tetaplah sesosok jenazah yg menanti pengadilan akhirat untuk
pertanggung jawaban atas semua perbuatannya selama di alam dunia.
_____________________________________
Tanah akan kembali ke tanah, Air akan kembali ke air, Angin akan
kembali ke angin dan Api akan kembali ke asalnya pula…sedangkan diri
ini adalah dari/milik Allah (Nur Muhammad sebagai Bapaknya Ruh dan
Nabi Adam AS adalah Bapak Jasad ) yg mana termaktub dalam Alquran dan
tidak asing lagi di telinga kita yaitu “INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI
ROJIUN” ( SESUNGGUH KAMI MILIK ALLAH DAN SESUNGGUHNYA KAMI KEPADA
ALLAH JUGA AKAN PULANG/KEMBALI) yang biasa kita dengar bila ada
musibah atau saudara kita ada yg meninggal.
Apabila kita menyakini diri kita berasal dari Nur Muhammad maka kita
harus bersyahadat dan bersaksi bahwa kita adalah berasal darinya atau
mengaku diri kita ini adalah Nur Muhammad karena merasa buah pisang
maka kita adalah berasal dari pohon pisang bukan dari pohon lain.
_____________________________________
Aplikasinya :
Untuk membangunkan maaf saya tidak pakai istilah itu tapi untuk
membenarkan atau menyatakan diri ini adalah Nur Muhammad asalnya
adalah yaitu:
1x atau 3x, dan nafas ditarik dengan “YAHU” dengan HUU ( panjang baca
dalam hati) kemudian ditahan dan lidah dilekukkan di lelangit.
Kemudian baca di dalam hati :
INNI BIHAQQI MUHAMMADIN ALHAQ QULHAQ ( sesungguhnya diriku adalah
kebesaran wujud NUR MUHAMMAD yang sebenar-benarnya)
waktu keluar nafas baca ALLAHU AKBARsaya tuliskan yg bisa dipakai untuk umum sesuai niat untuk apa yaitu:
_____________________________________
Kita pakai pernafasan perut/dada biasa yaitu saat menarik nafas dengan
menyebut Syahadat gaib, Tarik nafas dari hidung ucapkan dalam hati
“YAHU” dengan “HU” ( panjang) sampai perut/dada penuh tahan dan naikan
lidah dilekukkan di lelangit mulut lalu baca syahadat silahkan pilih
syahadat2 di atas atau yg umum saja “LAA ILAHA ILLALLAH” 11x atau 21x
lalu keraskan perut sedikit setelah itu keluarkan nafas pelan2 dari
mulut…ulangi 3x atau 7x.
_____________________________________
Fungsi:
Insya Allah banyak sekali seperti pagar gaib diri,
membersihkan/menambah aura, dll sesuaikan niat, kalau saya sederhana
saja untuk sekedar mencari ketenangan bathin dan ingin hening bila ada
masalah.
Demikian yg bisa saya tulis dan tidak sedikit pun bermaksud menggurui, Tulisan ini panjang Tapi nikmat dan indah,
kalau ada khilaf salah kata atau bahkan menyinggung dalam tulisan saya
dengan segala kerendahan hati kurang lebihnya mohon dimaafkan.Wallahu
a’lamu bisshowab.

#Rahasia Mencapai Derajat Insan Kamil
Ilmu makrifat in ilmu pengetahuan
Menurut Syekh Siti Jenar, insan kamil atau manusia sempurna adalah mereka yang telah memiliki upaya terus-menerus bagi peningkatan dan pembersihan dirinya, yakni mereka yang telah mampu memisahkan dan melepaskan dirinya dari hal-hal keduniaan. Karena memasuki wilayah kemanunggalan, walaupun dalam interaksi fisik kemanusiaan tidak terlepas sama sekali.
Tujuan pembersihan ini ada dua: pertama, untuk mencapai sifat-sifat Allah. Yakni, bersifat dengan sifat-sifat-Nya yang mulia. Tataran ini mengantarkanpelakunya pada jumbuhing kawula Gusti. Kedua, untuk mencapai Dzat Allah. Yakni, mengenal-Nya melalui ma’rifat dan hakikat yang mengantarkan pelakunya kepada pamoring kawula Gusti.

Pembersihan diri untuk mencapai sifat Allah memerlukan suatu ajaran yang dapat menunjukkan proses pembersihan cermin hati, yakni dengan cara melaksanakan dzikir dan wirid. Terutama tentang asma’ Allah.

Pengertian dzikir dan wirid dalam konteks ini luas. Tidak hanya sekedar dzikir dan wirid dengan bacaan-bacaan tertentu. Dalam hal ini dzikir dan wirid merupakan lelaku rohani yang memasukkan unsur meditasi sebagai bagian terpenting dari ritual rohani tersebut. Sehingga penyebutan dzikir dan wirid otomatis juga memasukkan meditasi di dalamnya.

Lelaku dzikir adalah kunci untuk membuka pintu hati, dan apabila pintu hati telah terbuka, muncullah dari dalamnya pikiran-pikiran yang ‘arif untuk membuka mata hati. Ketika hati telah terbuka, maka akan tampak dan masuklah sifat-sifat Allah melalui mata hati itu, menggugah ketertenggelaman ruh al idhafi kemudian mata hati akan melihat refleksi kasih sayang, kelembutan, keindahan, kebaikan, dan kesempurnaan Allah dalam cermin hati yang bersih dan berkilauan (al-mir’u al-haya’i).

Dzikir akan mengantarkannya kepada nurullah sedangkan seorang mukmin akan melihat dengan nurullah. Dengan daya pancar nurullah itulah seorang mukmin akan menjadi cermin bagi mukmin lainnya. Orang yang berilmu membuat bayangan, tetapi orang ‘arif mengkilaukan cermin hati yang di dalamnya terdapat bayangan hakikat. Apabila mata hati itu bersih berkilauan dan suci, munculah dalam cermin itu berbagai rahasia Allah berupa hakikat yang dicurahkan kepada hati yang bersih berkilauan dan suci.

Apabila cermin hati telah sempurna karena selalu dibersihkan dengan dzikrullah hingga berkilauan, pemilik hati itu akan sampai kepada sifat-sifat Ketuhanan dan mengenal sifat-sifat itu. Hal ini hanya mungkin terjadi bila cermin hati kita telah bersih berkilau.

Sedangkan pembersihan untuk mencapai Dzat Ketuhanan dapat dilakukan dengan cara ber-dzikir dan berkonsentrasi terhadap kalimah tauhid atau kalimah syahadat, dan ini berarti kata kunci dzikir dan wiridnya adalah tentang asma’ Allah. 

Tidak Harus Asma’ “ALLAH”

Sebutan nama “Allah” menujukkan Dzat Illahi, sedangkan yang lain menunjukkan sifat-sifat-Nya. Oleh karenanya penggunaan nama-nama yang diputuskan sebagai dzikir dan wirid utama seseorang, disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan spiritual seorang sufi. Dalam beberapa tarekat sering para guru memutuskan nama Allah yang berbeda bagi masing-masing muridnya.

Harus pula dipahami meskipun setiap kali salah satu nama Illahi disebutkan, berarti Allah disebutkan melalui seluruh nama-Nya. Syekh Ni’matualiah menyatakan,” Bagi semua nama Allah Dzat adalah Esa. Maka semua nama sebenarnya hanya satu juga”.

Dalam bahasa Syekh Siti Jenar, asma’ Allah biasa berubah menjadi Gusti, Dzat Maulana, Sang Hyang Widhi, Pangeran, Gusti Allah, dan sebagainya. Menurutnya, nama Tuhan adalah buatan manusia. Dimana Dia disebut sesuai dengan bahasa orang yang menyebut-Nya. Apapun sebutan yang diberikan kepada-Nya, tentu sebutan yang terpuji. Oleh karenanya, seruan do’a dan panggilan untuknya juga beraneka ragam, “Ya Tuhan,,,”, “Ya Allah,,,” , juga “duh Gusti,,, “, dan sejenisnya.

Terdapat 12 dzikir asma’ Allah (tiga diantaranya adalah nama Keesaan, tauhid, Allah) yang sangat utama dan sering digunakan dalam berbagai tarekat.
1. laa ilaaha illallaah (Tidak ada Tuhan selain Allah)
2. Ya Allah (nama Dzat Allah)
3. Ya Huwa (nama Allah yang tanzih)
4. Al-Haqq ( Yang Hakiki)
5. Al Hayy (Yang Hidup)
6. Al Qayyuum (Yang Berdiri Sendiri dan kepada-Nya segala makhluk bergantung)
7. Al Qahhaar (Yang Maha Perkasa Yang Mengatasi seteru-seteru-Nya)
8. Al Wahhaab (Yang Memberikan Tanpa Permintaan atau Dituntut)
9. Al Fattaah (Yang Membuka)
10. Al Waahid (Yang Satu)
11. Al Ahad (Yang Esa)
12. Al Shamad (Yang kepada-Nya Segala Sesuatu Bergantung)

Tujuh asma’ paling awal kadang juga disebut sebagai al-asma’ al-ilahi yang mengacu pada tujuh petala langit (sab’ sama’) dan cahaya-cahaya Illahi (an-waar ilaahi).

Hendaknya nama-nama tersebut didzikirkan dengan hati. Sejalan dengan tujuan utama dzikir-nya, yakni mengingatkan diri tentang kebesaran dan kemahaagungan Allah serta menggambarkan arti nama-nama dan sifat-sifat yang ada dalam dzikir. Peran hatipun akan menjadi dominan. Dengan cara ini, mata hati akan melihat nur tauhid (cahaya Keesaan). Apabila nur Dzat Ketuhanan ter-dzahir-kan atau tertajalli, semua sifat kebendaan atau fisik akan hilang musnah. Semua yang ada menjadi kosong belaka. Inilah kesadaran dimana semua perkara menjadi fana’. Tajalli atau pen-dzahir-an nur Ketuhanan ini memadamkan semua cahaya yang lain. “Setiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah,” (QS Al-Qashash/28:88). “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki, dan menetapkan apa yang Dia kehendaki,” (QS Al-Ra’d/13:39).

Ketika semua telah lenyap, yakni fana’ dihadirat Allah, yang tertinggal hanya Ruh Suci (Ruh al Quddus). Ia melihat dengan Nur Allah. Ia melihat Allah, Allah melihat dia. Ia melihat dengan Allah, ia melihat dalam Allah, ia melihat untuk Allah. Tidak ada bayangan dan tidak ada yang menyerupai Allah. La ilaha illa Allah, la ilaha illa Ana.

Satu yang tertinggal dan mutlak, yakni Nur Suci, sang Ingsun Sejati. Suati karunia yang tinggi yang diberikan kepada orang yang utama. Tidak ada yang ingin diketahuinya pada tingkat ini. Inilah puncak yang dapat dicapai manusia ketika berada di alam fana’ ini. Tidak ada lagi apa pun, kecuali Allah. Dan tidak ada lagi siapa dan apa pun yang menjadi celah diantaranya dengan Allah.

Dan semua itu merupakan kesadaran rohani yang sangat dalam artinya. Hasil dari mengenang dan memusatkan renungan hati pada maksud dan pengertian batin dari sifat dan asma’ Allah. Dalam dirinya kini hanya tinggal kebaikan yang dipenuhi kesyukuran, husn al-dzan, serta ketinggian himmah terhadap Allah. Bahkan terhadap kenikmatan pun ia menjadi lupa, karena sudah terlalu asyik dengan Allah. Dia juga tidak ingat lagi dengan segala bahaya dan bencana, karena sibuk dengan Allah, Ma’iyyatullah. Dan pada dirinyalah terletak banyak karamah yang setiap saat dapat muncul anugerah Allah kepadanya. Itulah keadaan sang insan kamil, auliya’ Allah.

 Dalam penempuhan jalan rohani terdapat dua golongan besar: golongan yang lebih memperbanyak dan memperhatikan dzikir disertai dengan ilmu, dan golongan yang memperbanyak serta menekuni ilmu disertai dengan dzikir. Kedua golongan tersebut sama-sama mampu mencapai tujuan akhir dengan ijin Allah.
Kedua golongan itu selalu ada disetiap zaman, karena umumnya manusia terbagi menjadi dua tipe. Pertama, mereka yang memiliki kecintaan yang sangat pada ilmu dan kemampuannya melakukan amal juga ada. Kedua, mereka yang memiliki kemampuan terbatas dalam menekuni ilmu namun kegigihannya melakukan ibadah, amal dan dzikir sangat besar. Jalan yang bisa ditempuh oleh manusia golongan kedua adalah memperbanyak dzikir, tapi juga harus disertai dengan ilmu. Sedangkan bagi tipe pertama, jalan yang ditempuh adalah ilmu yang harus dibarengi dengan dzikir.

#MAKRIFAT NUR MUHAMMAD DAN CARA MEMBANGKITKAN NUR MUHAMMAD BATANG TUBUH MAKRIFAT NUR MUHAMMAD DAN CARA MEMBANGKITKAN NUR MUHAMMAD BATANG TUBUH

Bismillahirrohmanirrohim… assalamualaikum wahai sahabatku di manapun berada semoga selalu dirahmati Allah tuhan segenap raya, dalam kesempatan kali ini akan saya babarkan dan saya perkenalkan nur muhammad dan siapa itu nur muhammad, bagaimana terciptanya dan apa nama nur muhammad sebelum bernama nur muhammad, akan saya tulis di sini secara lengkap insyaallah
Hasil kajian untuk nur muhammad
penciptaan nur muhammad berawal dari dzat wajibal wujud (Allah) yang masih tersembunyi,tidak di kenal, tidak diketahui,dan belum ada yang menyembah, dzat wajibal wujud (Allah) adalah sosok yang menzahirkan dzat nya sendiri dan ketika itu belum ada sesuatu apapun (waktu,masa,tempat,ruang,agyar) hanya diriNYA sendiri tiada yang lain, ketika itu dzat wajibal wujud (Allah) 
_____________________________________
berfirman “aku adalah bagai istana yang tersembunyi tiada yang mengetahui dan tiada yang mengenal,maka aku membuat sesuatu yang lain agar aku bisa dikenal”
_____________________________________
dari firman ini Allah teringin menciptakan sesuatu yang selain dirinya (kala itu Allah belum bernama Allah), maka Allah bertajalli dan terjadilah A’YAN KHORJIAH ketika itu Allah dzat wajibal wujud bernama AH (alif , ha’) lalu Allah bertajalli lagi dan muncullah A’YAN TSABITAH,ketika itu allah dzat wajibal wujud bernama HU (ha’ , waw) kemudian Allah bertajalli lagi dan terciptalah NUR MUHAMMAD, ketika itu lah dia dzat wajibal wujud bernama Allah, maka sekarang terciptalah sesuatu selain diriNYA yaitu ruang,waktu,tempat,dan makhluk yang baru tercipta yaitu nur yang orang orang sekarang disebut nur muhammad, kala itu nur muhammad belumlah bernama nur muhammad
_____________________________________
ketika Allah hendak membuat dzat yang selain diriNYA untuk supaya dzat baru tersebut mengenal Allah, maka Allah mengambil segenggam dari nur sifat jamalNYA, lalu segenggam nur sifat jamalnya itu di genggam dan Allah berkata kepada segenggam nurNYA itu “KUNHI MUHAMMADAN” lalu terciptalah dzat baru yaitu nur yang bernama muhammad, di alam ZATUL BUHTI itu hanyalah ada dua dzat saja yaitu Allah dan nur muhammad, keduanya serupa indah namun tak sama,tak sama namun serupa, ketika nur muhammad baru tercipta maka nur muhammad terpukau kagum dengan nur dzat yang ada didepanya itu yaitu nur dzatnya Allah, saking terpukaunya maka nur muhammad berkata :
_____________________________________
“ALLAH HUMMA” itulah kata kata pertama nur muhammad sekaligus kata yang pertama sekali terucap oleh makhluk yang paling pertama di alam raya, nur muhammad berkata ALLAH HUMMA karena terpukau dengan keindahan nur dzat nya Allah yang ada didepannya itu, karena nur muhammad merasa teramat sama nurnya dengan nur Allah yang ada didepannya (nur Allah) maka nur muhammad berkata “siapa tuhan dan siapa hamba? 
_____________________________________
” maka Allah menjawab kata kata nur muhammad tadi “dimanapun aku sembunyi maka kau tak akan dapat menemukan aku tanpa petunjukku dan dimanapun kau sembunyi aku akan tetap menemukanmu karena kau dari aku ” lalu nur muhammad menjawab ” kau tuhan dan aku hamba” lalu Allah berkata “aku ada karena kau ada dan kau ada karena aku ada”
_____________________________________
lalu Allah berkata DZOHIRU ROBBI WAL BATHINU ABDI “yang telah zahir adalah tuhan dan yang masih bathin adalah hamba (muhammad)” dan nur muhammad menjawab ILLALLAH HU ALLAH HUWA RUHUM “hanya Allah dialah Allah yang penyayang (itulah kalimah bathin nur muhammad) lalu Allah berkata “alastu birobbikum” bukankah aku tuhanmu? lalu nur muhammad menjawab “bala warobbuna laillah haillallah” iya kau tuhanku la ilaha illallah, lalu nur muhammad bersaksi HU DZATULLAH ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAH “dialah dzat allah aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang maujud melainkan hanya Allah” itulah yang memisahkan mana nur Allah dan nur muhammad, dan Allah menjawab kesaksiannya WA ASYHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLAH “dan saya(Allah) bersaksi bahwa muhammad rasul Allah, dari sinilah pertama kalinya Allah meresmikan bahwa nur muhammad adalah rasul (itulah dua kalimah syahadat diri nur muhammad/syahadat nur muhammad, kemudian nur muhammad mengucapkan la ilaha illallah muhammad wujudullah, la ilaha illallah nuri haqqullah la ilaha illallah muhammad astagfirullah xxxxxxxxxxxxx (itulah 3 kalimah tauhid yang diucapkan nur muhammad lalu dilanjutkan dengan sholawat semula jadi nur muhammad yang saya clossed itu, itulah induk dari segala sholawat yang effect nya memancarkan aura nur muhammad)

Tata Cara Pengamalannya :
Bacalalah Dzikir nur yg awal ini :
1. LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD WUJUDULLAH
2. LAA ILAHA ILLALLAH NUR HAQQULLAH
3. LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD ASTGHFIRULLAH.
4. ( sholawat Nur Muhammad ” Kun Sholli Ala Muhammad ” )

Ingat :
– ketika membaca zikir yang pertama lihat tubuh anda dan maqomkan atau tempatkan zikir itu di tubuh anda
– ketika membaca zikir yang kedua, maqomkan atau tempatkan di batin anda
– ketika membaca zikir yang ketiga usahakan ingat kesalahan dan dosa dosa anda
– ketika membaca sholawat nur ini isilah dengan hajat anda.
– lakukan sesering mungkin dalam keadaan suci sampai anda merasa ada getaran di tubuh anda. Jika sudah ada getaran itu pertanda nur muhammad anda sudah aktif. Ketika nur muhammad sudah aktif zikir ini bisa anda gunakan dalam berbagai kebutuhan-kebutuhan.

Terima kasih

Kamis, 10 Juni 2021

tahlilan khotam Quran

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١- الْفَاتِحَةَ إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَ عَلَى أٰلِهِ وَ أَزْوَاجِهِ وَ ذُرِّيَّاتِهِ وَ أَهْلِ بَيْتِهِ وَ أَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. شَيْءٌ لِهِ۫حَ لَهُمُ الْفَاتِحَةْ. ۲- ثُمَّ إِلَى حَضَرَاتِ جَمِيْعِ اِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَ الشُّهَدَاءِ وَ الصَّالِحِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْمُجْتَهِدِيْنَ وَ مُقَلِّدِيْهِمِ فِى الدِّيْنِ وَ الْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَ المُجَاهِدِيْنَ فِى سَبِيْلِ اللهِ وَ جَمِيْعِ أَوْلِيَاءِ اللهِ الْكِرَامِ خُصُوْصًا سُلْطَانَ الْأَوْلِيَاءِ سَيِّدَنَا الشَّيْخَ عَبْدَ الْقَادِرِ اَلْجَيْلاَنِيِّ قَدَّسَ اللهُ سِرَّهُ الْعَزِيْزَ.شَيْءٌ لِهَِ۫ا لَهُمُ الْفَاتِحَةْ. ۳-ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ وإِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَ بَحْرِهَا خُصُوْصًا ا۫بَاءَنَا وَ أُمَّهَاتِنَا وَ أَجْدَادِنَا وَ جَدَّاتِنَا وَ أَعْمَامِنَا وَ عَمَّاتِنَا وَ أَخْوَالِنَا وَ خَالَاتِنَا وَ نَخُصُّ خُصُوْصًا مَنِ اجْتَمَعْنَاه۫هُنَا بِسَبَبِهِ وَ لِأَجْلِهِ .... (sebutkan ahli kubur dimaksud) لَهُمُ الْفَاتِحَةْ. ٤- ثُمَّ الْفَاتِحَةَ بِنِيَّةِ الْقَبُوْلِ وَالْوُصُوْلِ وَ حُصُوْلِ تَمَامِ كُلِّ سُوْلٍ وَ مَاْمُوْلٍ وَصَلاَحِ الشَّأْنِ ظَاهِرًا وَ بَاطِنًا فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْأۤخِرَةِ دَافِعَةً لِكُلِّ شَرٍّ جَالِبَةً لِكُلِّ خَيْرٍلَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِأَوْلَادِنَا وَلِأَحْبَابِنَا وَمَشَايِخِنَا فِى الدِّيْنِ مَعَ اللُّطْفِ وَالْعَافِيَةِ وَ عَلَى نِيَّةٍ اَنَّ اللهَ يُنَوِّرُ قُلُوْبَنَا وَ قَوَالِبَنَا مَعَ التُّقَى وَالْهُدَى وَالْعَفَافِ وَالْمَوْتِ عَلَى دِيْنِ الْٳِسْلاَمِ بِلاَ مِحْنَةٍ وَلاَ امْتِحَانٍ بِجَاهِ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانٍ جَامِعَةً لِكُلِّ نِيَّةٍ صَالِحَةٍ وَزِيَادَةً وَمَحَبَّةً فِيْ شَرَفِ الْحَبِيْبِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ اٰلِهِ وَسَلَّمَ. الْفَاتِحَةْ.   ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَالضُّحَى وَالَّيْلِ اِذَا سَجَى...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صّدْرَكَ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اِقْرَأْ بِسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَالْعَادِيَاتِ ضَبْحًا...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْقَارِعَةُ * مَاالْقَارِعَةُ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَالْعَصْرِ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيْلِ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. لِٳِيْلاَفِ قُرَيْشٍ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَرَأَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ يٰٓا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اِذَا جَٓاءَ نَصْرُ اللهِ وَالْفَتْحُ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. تَبَّتْ يَدَٓا أَبِيْ لَهَبٍ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَاللهُ أَحَدٌ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ...الخ ﴿لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ﴾ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْفَاتِحَة...الخ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. الۤمۤ (۱) ذ۫لِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ (۲) اَلَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلاَةَ وَ مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُوْنَ (۳) وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَا أُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَ بِالْأۤخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ (٤) اُولۤئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَّبِّهِمْ وَاُولۤئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ (۵). وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ، لاَاِلٰهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ (۱٦٣).   اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ. لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ. اَللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ إِلَى النُّوْرِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَوْلِيَاۤؤُهُمُ الطَّاغُوْتُ يُخْرِجُوْنَهُمْ مِّنَ النُّوْرِ إِلَى الظُّلُمٰتِۗ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ.   لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِى أَنْفُسِكُمْ اَوْتُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهُ، فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَ يُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ.   يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اِرْحًمْنَا (×٣) وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ اِنَّهُ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ اِنَّمَا يُرِيْدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا، اِنَّ اللهَ وَ مَلٰۤئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ يُسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ صَلَاةٍ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ نُوْرِ الهُدَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى أٰلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلِّمْ عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ وَ غَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ صَلَاةٍ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ شَمْسِ الضُّحَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى أٰلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلِّمْ عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ وَ غَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ صَلَاةٍ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ بَدْرِ الدُّجَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى أٰلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلِّمْ عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ وَ غَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ. وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ سَادَاتِنَا أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ، وَحَسْبُنَا اللهُ وَ نِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَ نِعْمَ النَّصِيْرُ وَ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ ×٣ اَلَّذِيْ لاَاِلٰهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ. أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ (حَيٌّ مَوْجُوْدٌ) لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ (حَيٌّ مَعْبُوْدٌ) لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ (حَيٌّ بَاقٍ) لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ ×٤۰ \ × ٥٠ لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ اٰلِهِ وَسَلَّمَ وَ شَرَّفَ وَ كَرَّمَ وَ مَجَّدَ وَ عَظَّمَ، وَ رَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الْأَكْرَمِيْنَ، وَأَزْوَاجَهِ الطَّاهِرَاتِ، أُمَّهَاتِ الْمُؤِمِنِيْنَ، وَ رَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنَّا مَعَهُمْ وَ فِيْهِمْ بِرَحْمَتِكَ (يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ ×٣). لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ (×۲) لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ اٰلِهِ وَسَلَّمَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ،اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَ سَلِّمْ (×۲) اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، يَارَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَ سَلِّمْ سُبْحَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ (×۷) سُبْحَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَ بِحَمْدِهِ اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى أٰلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلِّمْ (×۲) اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى أٰلِهِ وَ صَحْبِهِ وَبَارِكْ وَ سَلِّمْ أَجْمَعِيْنَ. اَلْفَاتِحَةَ و سورة الٳخلاص (×٣) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ (سورة الفلق و الناس) وَ سُوْرَةَ الْبَقَرَةِ ١- ٥ (الـم... إلى... هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ). دُعَاء.   Doa Khataman Al-Qur’an   بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ، حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَ يُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَ عَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. سًبْحَانَكَ يَارَبَّنَا لَا نُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْضَى وَلَكَ الْحَمْدُ قَبْلَ الرِّضَا، وَلَكَ الْحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَا وَلَكَ الْحَمْدُ اِذَا رَضِيْتَ عَنَّا دَائِمًا أَبَدًا يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ بِرَحْمَتِكَ ( يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ ×٣).  اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَ عَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَ تَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ وَ تُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَ تَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَ تُبَلِّغُنَابِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِي الْحَيَاةِ وَ بَعْدَ الْمَمَاتِ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. وَاهْدِنَا وَوَفِّقْنَا إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيْقٍ مًسْتقِيْمٍ بِبَرْكَةِ خَتْمِ الْقُرْاۤنِ الْعَظِيْمِ وَبِحُرْمَةِ حَبِيْبِكَ وَرَسُوْلِكَ الْكَرِيْمِ، وَاعْفُ عَنَّا يَا كَرِيْمُ وَاعْفُ عَنَّا يَا رَحِيْمُ. وَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدِيْنَا وَمَشَايِخِنَا بِفَضْلِكَ وَ كَرَمِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ وَ (يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ ×٣).  اَللّٰهُمَّ زَيِّنَّـــــا بِزِيْنَةِ خَتْمِ الْقُرْاۤنِ وَأَكْرِمْنَا بِكَرَامَةِ خَتْمِ الْقُرْاۤنِ وَشَرِّفْنَا بِشَرَافَةِ خَتْمِ الْقُرْاۤنِ وَأَلْبِسْنَا بِخِلْعَةِ خَتْمِ الْقُرْاۤنِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ بِشَفَاعَةِ الْقُرْاۤنِ وَ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْآخِرَةِ بِحُرْمَةِ خَتْمِ الْقُرْاۤنِ وَارْحَمْ جَمِيْعَ اُمَّةِ مُحَمَّدٍ بِحُرْمَةِ الْقُرْاۤنِ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلِ الْقُرْاۤنَ لَنَا فِي الدُّنْيَا قَرِيْنًا وَفِي الْقَبْرِ مُونِسًا وَفِي الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا وَعَلَى الصِّرَاطِ نُوْرًا وَإِلَى الْجَنَّةِ رَفِيْقًا وَمِنَ النَّارِ سِتْرًا وَحِجَــــابًا وَ إِلَى الْخَيْرَاتِ دَلِيْلًا وَ اِمَامًا بِفَضْلِكَ وَجُوْدِكَ وَ كَرَمِكَ (يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ ×٣).  اَللّٰهُمَّ اشْرَحْ بِالْقُرْاۤنِ الْعَظِيْمِ صُدُوْرَنَا وَ يَسِّرْ بِهِ أُمُوْرَنَا وَ عَظِّمْ بِهِ أُجُوْرَنَا وَحَسِّنْ بِهِ أَخْلَاقَنَا وَوَسِّعْ بِهِ أَرْزَاقَنَا وَنَوِّرْ بِهِ قُبُوْرَنَا يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. أَثْبِتْنَا اَللّٰهُمَّ عَلَى قِرَائَتِنَا هٰذِهِ (وَقِرَائَةِ مَنْ قَرَأَهَا وَ أَنْتَ أَعْلَمُ بِأَسْمَائِهِمْ) ثَوَابًا جَزِيْلًا وَ أَجْرًا عَظِيْمًا وَ تَقَبَّلْهَا مِنَّا وَمِنْهُمْ بِمَنِّكَ وَ إِحْسَانِكَ قَبُوْلًا حَسَنًا مُبَارَكًا جَمِيْلًا. اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ وَ أَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ وَ بَرَكَةَ مَا تَلَوْنَاهُ مِنَ الْقُرْاۤنِ الْعَظِيْمِ، وَمَا هَلَّلْنَاهُ وَمَا سَبَّحْنَاهُ وَمَا اسْتَغْفَرْنَاهُ وَمَا صَلَّيْنَاهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَ رَحْمَةً نَازِلَةً وَ بَرَكَةً شَامِلَةً نُقَدِّمُهَا وَ نَهْدِيْهَا إِلَى حَضَرَةِ حَبِيْبِنَا وَ شَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ اٰبَائِهِ وَ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَإِلَى مَلاَئِكَةِ اللهِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَ الْكَرُوْبِيِّيْنَ ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ سَادَاتِنَا أَبِيْ بَكْرٍ وَ عُمَرَ وَ عُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَ إِلَى بَاقِيَةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بإحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. ثُمَّ إِلَى اَرْوَاحِ الْأَرْبَعَةِ الْأَئِمَّةِ الْمُجْتَهِدِيْنَ وَمُقَلِّدِيْهِمِ فِي الدِّيْنِ وَ الْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَ الشُّهَدَاءِ وَ الصَّالِحِيْنَ وَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَ إِلَى أَرْوَاحِ جَمِيْعِ أَوْلِيَاءِ اللهِ الْكِرَامِ فِي مَشَارِقِ الْأَرْضِ وَ مَغَارِبِهَا حَيْثُ كَانُوْا وَ كَانَ الْكَائِنُ مِنْهُمْ فِي عِلْمِكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ خُصُوْصًا سُلْطَانَ الْأَوْلِيَاءِ سَيِّدَنَا الشَّيْخَ عَبْدَ الْقَادِرِ اَلْجَيْلاَنِيِّ قَدَّسَ اللهُ سِرَّهُ الْعَزِيْزَ. ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ أَهْلِ الْمَعْلَى وَ الشُّبَيْكَةِ وَالْبَقِيْعِ وَ أَمْوَاتِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ اٰلِهِ وَسَلَّمَ فِيْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ وإِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَ بَحْرِهَا خُصُوْصًا اٰبَاءَنَا وَ أُمَّهَاتِنَا وَ أَجْدَادِنَا وَ جَدَّاتِنَا وَ أَعْمَامِنَا وَ عَمَّاتِنَا وَ أَخْوَالِنَا وَ خَالَاتِنَا وَ نَخُصُّ خُصُوْصًا مَنِ اجْتَمَعْنَا هٰهُنَا بِسَبَبِهِ وَ لِأَجْلِهِ .... (sebutkan ahli kubur dimaksud) أَوْصِلِ اللّٰهُمَّ ثَوَابَ ذٰلِكَ إِلَيْهِمْ وَاجْعَلْهُ نُوْرًا يَتَلَأْلَأُ بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَتَعَطَّفِ اللّٰهُمَّ بِرَحْمَتِكَ عَلَيْهِمْ وَارْحَمْهُمْ بِالْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ رَحْمَةً وَاسِعَةً وَاغْفِرْلَهُمْ مَغْفِرَةً جَامِعَةً يَامَالِكَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ وَ أَكْرِمْ نُزُوْلَهُمْ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُمْ وَاجْعَلِ اَللّٰهُمَّ ثَوَابًا مِثْلَ ثَوَابِ ذٰلِكَ فِيْ صَحَائِفِنَا وَصَحَائِفِ وَالِدِيْنَ وَالسَّادَاتِ الْحَاضِرِيْنَ وَوَالِدِيْهِمْ عُمَّ الْجَمِيْعَ بِالرَّحْمَةِ وَالرِّضْوَانِ. وَأَدْخِلْهُمْ فيْ فَسِيْحِ الْجِنَانِ يَاحَنَّانُ يَا مَنَّانُ يَا بَدِيْعَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْٳِكْرَامِ. اَللّٰهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا فِي مَقَامِنَا هٰذَا ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ وَلاَ عَيْبًا  إِلَّا سَتَرْتَهُ وَلاَهَمًّا  إِلَّا فَرَّجْتَهُ وَلَا كَرْبًا  إِلَّا كَشَفْتَهُ وَلاَ دَيْنًا  إِلَّا قَضَيْتَهُ وَلاَ جَاهِلاً  إِلَّا عَلَّمْتَهُ وَ لاَمَرَضًا  إِلَّا شَفَيْتَهُ وَلَاعَدُوًّا إِلَّا خَذَلْتَهُ وَلَا غَائِبًا إِلَّا رَدَدْتَهُ وَلاَ حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ  إِلَّا قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هٰذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا وَ اجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا وَلاَتَجْعَلِ اللّٰهُمَّ فِيْنَا وَلاَ مِنَّا وَلاَ مَعَنَا وَلاَ مَنْ يَتْبَعُنَا شَقِيًّا وَلاَ مَطْرُوْدًا وَلاَ مَحْرُوْمًا بِرَحْمَتِكَ (يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ×٣).  اَللّٰهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا اَللّٰهُمَّ فِي الْأُمُوْرِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَ عَذَابِ الْآخِرَةِ. اَللّٰهُمَّ اِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّيْ وَ عَلاَنِيَتِيْ فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِيْ وَ تَعْلَمُ حَاجَتِيْ فَاعْطِنِيْ سُؤَالِيْ وَ تَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ذُنُوْبِيْ فَٳِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ  إِلَّا أَنْتَ. اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا يُبَــــاشِرُ قَلْبِيْ وَيَقِيْنًا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمَ اَنَّهُ لَنْ يُصِيْبَنِيْ  إِلَّا مَا كَتَبْتَهُ عَلَيَّ وَ أَرْضِنِيْ بِمَا قَسَمْتَهُ لِيْ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْأٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اٰلِهِ وَ صَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، نَسْئَلُكَ الْإِجَابَةَ بِسِرِّ الْفَاتِحَةِ.

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/120235/tata-cara-khataman-al-qur-an--susunan-bacaan-dan-doa
===

Kamis, 16 Juli 2020

inget katanya

tidur ga ada habis nya 
jadi laki jangan masa bodo
belajar dari sekarang 
liat tuh ibu mu
kerjakan dan rapihkan bikin pantes diliat
Semangat jadi laki - laki
bangun pagi 
nasehat yang harus di lakukan

berpikirlah untuk menang 
bukan berpikir untuk merebut kemenangan 
semoga dosa yg melekat bisa membuat diri kita berlomba untuk kebaikan 
bukan saling menjatuhkan dan salih berbuat dosa
sambut bulan Sepesial buat umat manusia seluruh agama 
dan di khususkan untuk umat islam
menjaga hingga akhir hayat
dan menerapkan di 11 bulan yg lain 
by belajar bener yg benar dan yg benar




Selasa, 14 Juli 2020

Semangat Senyum Ikhlas Positif

Mengolah suatu masakan tak perlu menggunakan hal yg tak kau mengerti,,, gunakan lah apa yg kau mengerti dan apa yg kau maksudkan... 

Ingat siapa yg kau tuju...

Sudah dewasa harus berpikir dewasa dalam menghadapi masalah yg ada di sekitar diri sendiri... jadi diri sendiri saat sendiri.... jadi orang lain saat menghadapi apa yg kamu hadapi... ingat itu... ingat tujuan Mu.

hidup di dunia manusia hanya suruh praktek dgn apa yg sudah didengar dan dilihat bukan cuma katanya,,,, klo katanya terus kapan jadi manusianya....
kau kira hidup ini buat orang yg kaya?????
yg miskin jgn minder ama malu tapi minta ama yg memiliki MAHA KAYA....
caranya dengan belajar yg terus menerus.....
Tiada duka yang abadi didunia
Tiada sepi merantaimu selamanya
Malam 'kan berakhir, hari 'kan berganti
Takdir hidup 'kan dijalani


Kamis, 21 Mei 2020

Arti Diri sendiri

Assalamualaikum wr wb
Bismillahirrahmanirrahim..

Puji yang empat :
Puji orang Syariat : Lailahaillallah
Puji orang Tarekat : Hu Allah
Puji orang Hakekat : Allah – Allah
Puji orang Makrifat : Hayyun – Hayyun _____________________________________
JUMLAH KALIMAH EMPAT MACAM :
Kalimah syariat : Lailahaillallah. Tiada Tuhan yang
disembah melainkan Allah
.
Kalimah Tauhid : Lailahaillallah. Tiada Tuhan adanya Allah
.
Kalimah Hakikat : Lailahaillallah. Tiada Dayaku
hanya pada kuasa Allah
.
Kalimah Makrifat : Lailahaillallah. Tiada Ujudku hanya Ujud Allah
_________________________
DIRI ADA LIMA MACAM :
Diri terdiri Artinya Berdirinya Allah
Diri tajali Artinya Nyatanya Allah
Diri terperi Artinya Susah senang Diri sendiri Artinya Diri yang ada
Diri Asli Artinya Mengenal Zat Allah
.
Nafikan diri kita, Adanya yang punya Diri, Artinya
Diri sendiri tiada diri yang lain Hanya diri yang ada
itulah sebenarnya Diri Hak Mutlak, awal dan Akhir yang bernama Allah
_________________
ANASIR EMPAT :
Allah : Zat, Sifat, Asma, Af’al
Muhammad : Ujud, Ilmu, Nur, Suhud
Adam : Api, Air, Angin, Tanah Hamba : Uri, tembuni, Tuban, Darah
_______________________
KALIMAH LIMA NABI :
1. ADAM : LAILAHAILLALLAH ADAM SUFI ALLAH
2. IBROHIM : LAILAHAILLALLAH IBROHIM
KHOLILULLAH 3. ISA : LAILAHAILLALLAH ISA ROHULLAH
4. MUSA : LAILAHAILLALLAH MUSA
KALAMULLAH
5. MUHAMMAD : LAILAHAILLALLAH
MUHAMMADAROSULULLAH
_______________________ PAHAM yang KHUSUS : LAILAHAILLALLAH, diri
KU ini adalah diri ALLAH
________________________________
PUJI MUHAMMAD ADA TUJUH :
LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH
LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD RAHASIA ALLAH LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD HAMBA ALLAH
LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD SIFAT ALLAH
LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD HAK ALLAH
LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD ZAT ALLAH
LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD UJUD ALLAH
__________________________________________ JALAN MENGENAL TUHAN ADA EMPAT :
Islam
Iman
Tauhid
Makrifat
. Islam Artinya : Selamat sempurna Awal dan Akhir
yang mengenal Allah itulah sebenarnya Islam
Agama itu pembawaan Islam
.
Iman Artinya : Percaya pada zat yang ada, Hakiki
Mutlak yang bernama Allah .
Tauhid Artinya : Satu, tiada dua, Hakekat tauhid,
ada Tuhan tiada Hamba
.
Makrifat Artinya : Mengenal diri, menafikan diri yang
ada lalu mengadakan atau mengisbatkan diri Tuhan, isbat Zat, isbat Sifat, isbat Asma, isbat Af’al, Illallah
__________________________
JALAN MATI ADA TUJUH :
Berhenti bernapas, mati namanya
Diselubungi, ditutup, mayat namanya
Dimandikan, Robial Roin namanya Dibungkus, sifat namanya
Disambut dalam kubur, Muhammad namanya
Dimiringkan dalam kubur, Allah namanya
Ditimbun dengan tanah, rahmatullah namanya
________________________________
HAKIKAT MENGENAL TUHAN : ALIF : Zat = Kuasa
LAM AWAL : Sifat = Menerima Kuasa
LAM AKHIR : Asma = Menjalankan Kuasa
HA : AF’AL = Menyatakan Kuasa
_______________________________________
HAKIKAT LIMA NABI PADA DIRI KITA : Nabi Adam : Jasad kita
Nabi Ibrahim : Hati kita
Nabi Isa : Roh kita
Nabi Musa : Mulut kita
Nabi Muhammad : Rupa kita
________________________ IMAM PADA DIRI KITA :
Imam Syafi'i : Perbuatan kita
Imam Hambali : Kata-kata kita
Imam Hanapi : Niat Hati kita
Imam Maliki : Tujuan kita
_____________________________ MALAIKAT PADA DIRI KITA :
Jibril : Menyampaikan
Mika’il : Menghidupkan
Isrofil : Sekali mati 2x hidup
Isra’il : Tiap-tiap hidup mati
______________________________ MARTABAT DIRI ADA TUJUH :
Diri ditakluki oleh hati
Hati ditakluki oleh jiwa
Jiwa ditakluki oleh Rahasia
Rahasia ditakluki oleh Sifat
Sifat ditakluki oleh Zat Zat ditakluki oleh Allah
Allah ditakluki oleh hamba atau diri
____________________________________
TA” TUJUH” DALAM SEMBAHYANG :
Berdiri betul : Kepala kita
Takbir : Mata kita Sedekap : Telinga kita
Rukuk : Mulut kita
Tahyat : Badan kita
Sujud : Tangan kita
Salam : Kaki kita
________ TITIAN :
Kasad : Kata hati
Takrat : Dikatakan
Takyin : Dikerjakan
Ihram : Suci Lahir Batin
Tubaddil : Berganti kuasa Munajad : Berganti kata
Mikraj : Sampai kepada Allah
______________
DZAT INSAN :
Insan : Allah
Manusia : Allah Ta’ala Muhammad : Allah Aza wajalla
Allah : Allah Subhanahuwa ta’ala
Zat : Allah Ruhman
Ghaibul guyub : Allah Rohim
Zat Hakiki : Allah Robbul Alamin
___________________ IMAN DAN AMAL :
1. Iman yang diikuti, Amal Tidak diikuti
2. Iman itu senantiasa, Amal itu bersama-masa
3. Iman itu wajib, Amal itu Sunnat
4. Iman tiada beramal tidak merusak, amal
merusak 5. Iman yang diterima, Amal tidak diterima
6. Iman masuk surga, Amal tidak masuk surga
7. Iman diberi Pahala, Amal tidak
8. Iman tiada ditimbang, Amal ditimbang
9. Iman boleh berpesan, Amal tidak berpesan, Nabi
segalanya beriman serta selamat 10. Iman jika tidak menjadi kafir, Amal tidak, Nabi
semuanya beriman dan beramal
11. Iman tidak mengharap, Amal mengharap
___________________
ISI SEMBAHYANG :
TIADA YANG LAIN HANYA ALLAH, LAIN DARIPADA ALLAH SALAH inilah isinya
SEMBAHYANG
______________________________________
HAKEKAT SEMBAHYANG ADA TUJUH :
1. NIAT : Nafsuku
2. TAKBIR : Nyawaku 3. FATEHAH : Kepalaku
4. RUKUK : Tulangku
5. SUJUD : Dagingku
6. TAHYAT : Tanganku
7. SALAM : Kakiku
________________________ KETERANGAN TAUHID :
ROBUN ABDU : Allah Hamba
ABDU ROBUN : Hamba Allah
ANNA MUKODDIMU : AKU KODIM
WA ANNA KHOLKI : AKU RAJA
WA ANNA MUHADDAS : AKU BAHARU WA ANNA MAHLUK : AKU MAHLUK
__________________________________
JALAN TAUHID ILMU MAKRIFAT :
1. Jasadku bernama Allah, dari pada Alif itulah Af’al
Allah
2. Hatiku bernama Muhammad, dari pada Lam awal itulah Asma Allah
3. Nyawaku bernama Rasulullah, dari pada Lam Ahir
itulah Sifat Allah
4. Rahasiaku bernama Allah, dari pada
itulah zat Allah
_______________ HADIST KUDSI : WA AN YAKUN ABDA RABBAN
BILASAKIN, Artinya Bermula itu Hamba Allah,
jangan syak, jangan ragu, apabila ragu kafir, Kita
yakin bahwa Allah itu benar-benar Ada dan Nyata,
karena yang nyata ini tiada yang ada hanya Allah
semata ______________________________________
KATA SYEH MUHYIDIN IBNU ARABI : MAN
ROANI FAKROL HAK, Artinya Barang siapa
mengenal ia akan daku sebenarnya Manusia
_________________________________
MAN RONI WAHUWA UJUDUL HAK, artinya Aku lah yang sebenarnya Ujud Allah
_________________________________
HADIST KUDSI : Manusia itu Rahasiaku, tiada lain
Sifatku, dan Zatnya, tiada lain adanya Aku, Allah
nama Zat, arti Zat ada, itulah Diriku, baru bernama
Hamba Allah, Tiada lain engkau itu hanyalah aku, dan Aku itu adalah engkau jua
_________________________________
BIKANA MAKANA, BIYAKUNU MAYAKUNU,
Artinya Barang yang belum ada itu adalah Aku, dan
Barang yang sudah ada itu adalah Aku jua
___________________________ PUJI KEJADIAN MANUSIA :
Sehari semalam dalam Rahim Ibu Pujinya HU
.
Tiga hari tiga malam Pujinya HAK
.
Tujuh hari tujuh malam pujinya ANALLAH .
Empat puluh hari 40 malam Pujinya
SUBHANALLAH
.
Tiga bulan Pujinya ALHAMDULILLAH
. Tujuh bulan Pujinya ALLAHU AKBAR
.
Sembilan bulan 15 hari Pujinya
LAILAHAILALLAH
.
Setelah keluar dari Rahim Ibu Pujinya HU ALLAH .
Jasad serta Nyawa HAMBA namanya, setelah diberi
nama baru ALLAH namanya
________________
HADIST KUDSI : TA’ALAMA MAFINAFSI WALA
AKMA MAFI NAFSI, Artinya : Hai Isa, engkau ketahui yang ada pada dalam diriku, dan Aku tiada
tahu apa yang ada pada dalam dirimu
_________________
FIRMAN ALLAH : WAANIK BUDUNI HAZA
SIROTIM MUSTAKIM, Artinya Tauhidkan oleh
kamu akan Daku, dan turutilah Perintahku _________________________________
KHOLAKOL INZANI DO’IFA, Artinya Tiap-tiap
Manusia itu lemah tiada Berdaya
_________________________________
UDHULUL JANNATA ANTUM WAARWAJUKUM
TAKBARUN, Artinya Masuklah Kamu kedalam Syurga, serta Jodoh Kamu
_________________________________
FAAMINU BILLAHI WAROSULAH, Artinya Jika
kamu percaya padaku, Turutilah Perintah Rasulku
_________________________________
IN KUNTUM SODIKIN, Artinya Apa sebab engkau ceraikan Rohmu dengan Jasadmu, jika engkau
mengetahui
_________________________________
FAKULUMAN BIROIRI AKMAL AKMALUHU
MARDU DATIN LATAR BALU, Artinya Hai Malaikat,
Tamparkan Amalnya mereka itu kehadapan mukanya
_________________________________
1. ALAINYA MAYINUN WAKOD HOLAKTUKA MIN
KOBLU WALAM TAHU SYAIYIA, Artinya Aku telah
menjadikanmu dahulu, sedangkan engkau belum
jadi sesuatu _________________________________
2. INNI JAALTUKA FIL FUADIMUHADISTI, Artinya
Kujadikan engkau bercakap-cakap dalam Hatiku
_________________________________
3. WAL ABINU KOLBI FI FUADI ANISI, Artinya isi
hatiku hanyalah tetap engkau Sendiri _________________________________
4. ANA MAN AHWA WAMAN AHWA ANA, Artinya
Segala yang aku rindui itu ialah aku
_________________________________
5. NAHNU ROHANI HALALNA BADANA, Artinya
aku adalah dua Jiwa bersatu di satu Badan _________________________________
6. FAIZA ABSOR TAHU ABSOR TANA, Artinya
Bila engkau lihat aku, terlihatlah Engkau
_________________________________
7. AL ABDU ROBBUN WAROBBU ABDUN, Artinya
Hamba itu adalah Tuhan, Tuhan itu adalah Hamba jua
_________________________________
8. IN KULTA ABDUN FAROKA ABDUN, Artinya
Kalau Engkau katakan Hamba, padahal aku adalah
Tuhan
_________________________________ 9. AN KULTA ROBBUN ANNA YUKALLA, Artinya
Kalau Engkau katakana Tuhan, yang mana yang
diperintah
_________________________________
10. MAIZTA RUHUKA FIRRUHI KAMA, Artinya
Telah bercampur Rohmu dengan RohKu _________________________________
11. TUM SYIDUL HIOMRATA BIL MAIL
ZALLALI, Artinya Laksana bercampur Hamba
dengan Air Jernih
_________________________________
12. FAIZA MAZZAKA SYAINU MAZZANI, Artinya Bila menyentuhmu akan sesuatu, maka
Tersentuhlah Aku
_________________________________
13. FAIZA ANTA ANA FIKULLI HALIN, Artinya
Sebab itu Engkau adalah Aku
________________ HADIST KUDSI :
MAN AROBTU ROBBI BIROBBI, Artinya Jika
Engkau ingin melihat Aku, LIhatlah Diri Mu
_________________________________
WAFI ANFUSIKUM APALAH TUBSIRUN, Artinya
Aku di dalam Jiwa Kamu, Kamu tiada mengetahui _________________________________
APAKAH ARTI : JUNUB, JANABAT,
MUKORONAH ?
1. Junub Artinya Mahluk
2. Jenabat Artinya Islam
3. Mukoronah Artinya Ilmu _________________________________
SIAPA ITU JUNUB, JANABAT, MUKORONAH ?
1. Junub Adalah Laut
2. Jenabat Adalah Bumi
3. Mukoronah Adalah Mani
_________________________________ Bermula Arti Laut ialah Sirr kita, Ilmu adalah
Rahasia kita, Bumi itu adalah Tubuh kita, bermula
berkata-kata dengan Perempuan itu dan Sirr kita
pada perempuan itu, itulah Junub namanya, Dan
Jamak Perempuan itu Janabat namanya,
Bercampur Air Laki-laki dengan perempuan itu Mukuronah namanya (Sirr sama), Bermula Junub itu
Tamu namanya, Janabat itu Jamak namanya, Dan
Mukoronah itu : Rahman, Rahim namanya
________________________________________
ORANG JANABAT ITU ADA 4 PERKARA :
1. Wada 2. Wadi
3. Mani
4. Manikam
.
Wada Artinya : selagi di dalam Otak kita
Wadi Artinya : Ditengah kening kita Mani Artinya : selagi didalam Dada
kita
Manikam Artinya : selagi di dalam Pusat kita
_________________________________
Maka tetap didalam Pusat menjadi 3 macam :
1. Istinjak 2. Junub
3. Janabat
.
Yang bernama Istinjak itu Mani, Tatkala didalam
Fuad Kalam, kemudian jatuh kepada Bumi Rahmat
Allah dari pada tempat yang bernama Kuntu Kanzan Mahfian, sudah tetap didalam Bahrul Alam
namanya, Ketahuilah tentang Wada, Wadi, Mani,
Manikam, serta kesempurnaannya Istinjak itu, Jika
tidak mengenal yang tersebut diatas maka tidak
sempurna islam itu, Kering Air Laut tiada Suci
Mandinya, dan Sembahyangnya, maka tiada Syah segala Halnya
_________________________________
MENYATAKAN WADA, WADI, MANI, MANIKAM :
1. Wada itu jadi Kaki, jadi Tubuh, jadi Tanah, jadi
Jibril
2. Wadi itu jadi Darah, jadi Jantung, Jadi Mika’il 3. Mani itu jadi Angin, jadi Tembuni, jadi Limpa, Jadi
Isrofil
4. Manikan itu jadi Api, jadi Uri, jadi Empedu, Jadi
Isro’il
_________________________________
Malaikat Jibril pada mata Putih, Malaikat Mika’il pada mata Hitam, Alis mata itu bernama Isrofil,
Mata yang Terang itu bernama Isro’il dan
Muhammad Rasulullah
_________________________________
Hati itu bernama ABU BAKAR, Hati yang
Terang bernama UMAR, Warna Jantung bernama USMAN dan Empedu yang Hitam bernama
ALI
_________________________________
1. Jalannya mati
2. Hilangnya mati
3. Selamanya mati 4. Tempatnya mati
_________________________________
Empat Perkara tadi pembukaan ghaibnya dzat
Allah, oleh karena itu sayangilah, setelahnya
menerima keterangan yang dibawah ini :
_________________________________ 1. Jalannya Mati : Jalannya mati ialah Hidayatullah,
maksudnya menunjukan kerajaan yang dirakit
didalam tubuh manusia jadi dzatnya yang tidak
berpindah lagi
_________________________________
2. Duduknya Mati : Duduknya mati itu petunjuk Allah yang selamat dari keadaan mati, artinya tahu
kesempurnaannya
_________________________________
3. Ketemu Mati atau Selamanya Mati : ialah sabar,
artinya pasrah segala-galanya kepada tuhan :
Iradatullah _________________________________
4. Tempatnya Mati : Tempatnya mati itu adanya
didalam pekerjaan Allah, maksdunya ialah
sempurnanya dzat yang mempunyai sifat esa,
supaya diketahui keterangannya dibawah ini :
_________________________________ 1. Syahadat tidak pakai Iman
2. Takbir tidak pakai Tauhid
3. Syariat tidak pakai Ma’rifat
_________________________________
Syahadat tidak pakai iman nyatanya tunggal, Takbir
tidak pakai Tauhid kenyataannya hilangnya tunggal, yang senang didalam dzatullah yang tunggal yang
senang kepada sifatullah : yang sempurna sifatnya
maka inilah yang menerangkan waktu roh mulai
keluar :
_________________________________
1. Mula-mula dari badan ialah dari telapak kaki pujinya Layakrujullah ilallah
.
2. Roh jalan lagi, berhenti di lutut pujinya illahu allah
.
3. Roh jalan lagi, berhenti di pusat pujinya Lamaujud
ilallah .
4. Roh jalan lagi, berhenti di hati pujinya Yahu ilallah
.
5. Roh jalan lagi, berhenti khalkum pujinya Yuwa
ilallah
. 6. Roh jalan lagi, berhenti dimuka pujinya Hak ilallah
.
7. Roh jalan lagi, berhenti di mata pujinya Nyawa si
badan sepi
_________________________________
Adapun ghaibnya, kenyataannya ada 6 perkara : 1. Jaman geraknya mati rupanya hitam, jaman yang
keluar dari badan kita pribadi
.
2. Melihat warna merah, pekerjaan yang masih
samar-samar
. 3. Melihat warna kuning, itupun masih remang-
remang
.
4. Melihat warna putih, itu tandanya sudah kumpul,
jadi keadaan mati yang tunggal gilang gemilang
cahayanya, itulah tanda bayangan dari keadaan mati yang sempurna, yang terang tidak ada yang
menghalanginya, tapi walaupun demikian belum
sampai jua sebab masih jauh dari rasa gaib, dari itu
harus percaya kepada qudrat yang kuasa, Tauhid
maksudnya pasrah kepada kehendaknya, ma’rifat
maksudnya tahu kepada ilmunya, islam maksudnya selamat dari ilmunya
.
5. Melihat yang belum tahu pada warna, Sejati yang
mulya tak ada batasnya
.
6. Lengkap riwayatnya yang menerima anugerah yang maha suci
_________________________________
1. Nabi Ibrahim : Nyawa = Wujud = Ada
2. Nabi Yusuf : Cahaya = Sifat = Rupa
3. Nabi Isa : Roh = Johar = Nyata
4. Nabi Muammad : Nur = Roh = Kedalam 5. Nabi Musa : Ceritaan = Nafas = Keluar
6. Nabi Daud : Suara = Hawa = Darah
7. Nabi Sulaiman : Kesaktian = Nafsu = Tulang
_________________________________
Alif : Allah = Jibril = Nafas
Lam : Ta’bil = Mikail = Tanafas Lam : Jalalah = Isrofil = Anfas
Ha : Adadah = Isroil = Nufus
.
Tasjid : Haruman, Jaruman, Mukarobin : Nafas
Nafsiyah
_____________________________________ BERDIRINYA MANUSIA SEMPURNA :
Menitis artinya matinya balik lagi rohnya ke anak
cucunya
.
Nufus artinya matinya sudah janji akan nyusul ke
anak .
Nusur artinya cucunya (mati didalam hidup) awet
hidupnya
.
Kekal artinya hidupnya bisa gonta-ganti rupa
_________________________________ Allah itu ada 4 huruf ke 5 tasjid, apa wujudnya Allah
itu ? wujudnya nafas
_________________________________
Inama sodokati lil fukaro wal masriki wabinis sabil
.
Inama = pekerjaan Sodokat = yang sungguh-sungguh
Lilfukaro = keluar dari pikiran sendiri
Wal masriki = yang betul harus dipikirkan
_________________________________
Maka hal ini dapat kiranya betul-betul dihayati,
bahwa sifat Allah itu ada pada manusia-manusia itu sendiri
_________________________________
MIM : Muhammad MA = Maha Suci
NUN : Nukat Ghaib NU = Nurullah dari Bapak
SA : Rasul SI = Syirullah dari Ibu
WAW : Adam (jasad badan) YA = Jadinya kita _________________________________
1. Sirr : Wujud
2. Budi : Ilmu
3. Cipta : Nur
4. Rasa : Suhud
_________________________________ 1. Nafas : Adam Sarpin = Roh kudus = Wadi =
Bulatnya mata
.
2. Tanafas : Adam Syaraf = Roh rohani = Madi =
Putihnya mata
. 3. Anfas : Adam Mungkin = Roh idhofi = Mani =
Hitamnya mata
.
4. Nufus : Adam Akal = Jasmani = Manikem =
orang-orangan mata
_________________________________ Dari Allah : Sirr, Budi, Cipta, Rasa
Dari Nabi : Pengucapan, Penciuman, Pendengaran,
Penglihatan
Dari Rasul : Nafas, Tanafas, Anfas, Nufus
Dari Bapak : Kulit, Tulang, Akal, Urat
Dari Ibu : Daging, Darah, bulu, Sumsum _________________________________
1. Leluhur
2. Air Ketuban
3. Bungukusan Otak
4. Tali Ari-Ari
5. Bali 6. Darah
7. Bayangan
_________________________________
Lailahailallah itu Ada 40 Akoid.
1 Seharusnya.
Muhammadurasulallah Ada 9 Akoid. 20 Wajibnya.
Ibu 9 Rasulnya Istri (Bini).
20 Mustahilnya Bapak.
1 Seharusnya Anak.
Jumlah 50 Akoid, 1 Seharusnya.
_________________________________ Ibu = Ya Ilahi = Jibril
Bapak = Ya Robbi = Mikail
Kita = Ya Saidi Ya Maulana = Jaruman
Ibu Perempuan = Ya Allah = Isrofil
Ibu Lelaki = Ya Tuhanku = Isroil
Istri = Ya Robal = Mukarobin Anak Kita = Arsil Ajina = Haruman
_________________________________
Alif Sifatnya Wujud, Allah adalah Kita, kita adalah
Allah
.
Ba Sifatnya Basirun, Langit, Bapak, Bahan Kita .
Sin Sifatnya Samiun, Air, Sirr, Suci
.
Mim Sifatnya Mutakalimun, Bumi, Ibu, Maha Suci
_________________________________
Nafsiyah Wujudnya Nafas Penglihatan Wujudnya Mata
Pendengaran Wujudnya telinga
Ceritaan Wujudnya Mulut
_________________________________
1. Syariat : Peraturan-Peraturan Bersumber Di
Badan .
2. Tarikat : Perbuatan Bersumber Di Hati
.
3. Hakikat : Kelakuan Bersumber Di Nyawa
.
4. Ma’rifat : Nyata Bersumber Di Rasa _________________________________
Allah Yang Memberi Hidup, Muhammad Adalah
Qadam atau Roh, Rasul Adalah Hidup atau Nafas,
Adam Adalah Jisim (Badan), Muhammad Yang
Menanggung Wujud, Rasul Yang Menanggung
Hidup, Alif Bismillah, Berkatnya Alif Bismillah, Alif Jadum Muhammad Jadum, Jadum Ilallah, Saran
Kana Mimbaki Bakiyan Ilallah
_________________________________
30 Huruf 9 Roh Terjadinya Nafas Didalam edaran
Badan Kita Yang Masuk 7 Anggota Diantara Lelaki
Dan Wanita _________________________________
Islam Itu Harus Sholat Yang Tak Ada Hentinya,
Dalilnya Tajwid = Mukhalapatu Lilhawadisi, Dalilnya
Islam = Hayatun Bihayatin Daiman Abada
_________________________________
1. Wadi : Rupanya Merah, Kejadiannya Darah Kita Pujinya Layakrifu Ilallah
.
2. Madi : Rupanya Hitam, Kejadiannya Air Kita
Pujinya Lamakbuda Ilallah
.
3. Mani : Rupanya Putih, Kejadiannya Akal Pikiran Kita Pujinya Lahu yuda Ilallah
.
4. Manikam : Rupanya Kuning, Kejadiannya Cahaya
Kita Pujinya Lamayuda Ilallah
_________________________________
1. Asal Bumi : Rupanya Hitam, Kejadiannya Wujud Kita Hakikatnya Dzat Kita, Jadinya Kulit Daging.
Pujinya Ashadu Ala Ilahailallah
.
2. Asal Api : Rupanya Merah, Kejadiannya Nur Sifat
Kita Jadinya Urat Tulang. Pujinya Wa Ashadu Ana
Muhammadaraulallah .
3. Asal Angin : Rupanya Kuning, Kejadiannya Ilmu
Kita, (Af’al Kita) Jadinya Akal Pikiran, Pujinya La
Syarikalahu Lailahaila Ana
.
4. Asal Air : Rupanya Putih, Kejadiannya Suhud Kita Hakikatnya Asma Kita, Jadinya Darah
Sumsum, Pujinya Sahidna Allampusihin Wa Sabit
Indana Inahu Lailahailahua
_________________________________
1. Barba nama induk semula jadinya Bumi, Jadi
Jisimnya Muhammad .
2. Mur Kadim nama induk semula jadinya Api, Jadi
Cahayanya Muhammad
.
3. Abdu isomad nama induk semula jadinya Angin,
Jadi Nyawanya Muhammad .
4. Sabantahuran nama induk semula jadinya Air,
Jadi Hidupnya Muhammad
_________________________________
1. Asal Api : Syariat Jadi Berdirinya Sholat
2. Asal Angin : Tarekat Jadi Rukunya Sholat 3. Asal Air : Hakikat Jadi Sujudnya Sholat
4. Asal Bumi : Ma’rifat Jadi duduknya Sholat
_________________________________
1. Sholat Wujud : Adanya Didalam hening, Adanya
Didalam kekal, Aku lah Dzatnya
. 2. Sholat Daim : Ada Rasa Dalam olah, Ada Olah
Dalam Olah, Aku olahnya Allah
.
3. Sholat Mutlak : Akulah Akunya Allah
.
4. SholatTul Kusta : Sang Hitam Ada, Ada Dalam Rasanya Sang hening Ada, ada Dalam Rasanya,
Akulah Sejatinya Rasa
.
5. Sholat mati Sebelum Ada Sholat : ruh Sejatinya,
Badan Darahnya, Hati Dan Jantungnya Hati, Air
Rohnya Hati, Darahnya putih Rupanya Jantung, Ada Pada Lengkungan (Lobang-Lobang) Tegak Di
Tengah-Tengah Jantung Usholi Itu Hidup, Wujud
Hidup Itu Sujud, kekal Pada ruh, Sungguh ingat
Hidup tidak akan mempan kematian Allahu Akbar
_________________________________
1. Hati Sanubari : Rupanya Hitam, Bagiannya Kaharullah, Tempatnya Di Alam Sulfil. Pujinya
Allah-Allah Itu Sempurnannya ucapan (Mulut)
.
2. Hati Maknawi : Rupanya Merah, Bagiannya
Kamalullah, Tempetnya Dialam Sulbi, Pujinya Allah-
Allah, Itu Sempurnanya pendengaran (Telinga) .
3. Hati Sirri : Rupanya Kuning Bagiannya Jalallah,
Tempatnya Di Alam Tapek, Pujinya Hu-Hu Itu
Sempurnanya napas (Hidung)
.
4. Hati Fuad : Rupanya Putih, Bagiannya Jamalullah, Tempatnya Di Alam Sabit, Pujinya Ana
haq 3x Itu Sempurnanya Penglihatan (Mata)
_________________________________
1. Luamah (Alif) Adanya Di Mulut : Asmanya Hidup,
Rupanya Didalam, Bagiannya Mulut, Tempatnya Di
hati, Pujinya Yahu-Yahu, Sempurnanya Cipta Cipta. .
2. Amarah (Lam Ta’bil) Adanya Di telinga : Sifatnya
Hidup, Rupanya Merah, Bagiannya Di telinga,
Tempatnya Jantung, Pujinya Ilahu-Ilahu,
Sempurnanya Sirr Dan Angan-Angan
. 3. Supiah atau Sawiyah (Lam Jalala) Adanya Di
Mata : Af’alnya Hidup, Rupanya Putih, Bagiannya
Dimata, Tempatnya Di Hempedu, Pujinya Imanahu-
Imanahu, Sempurnanya gerak Dan Diam
.
4. Mutmainah (Ha) Adalah Adanya Di Hidung : Dzatnya Hidup, Rupanya Kuning, Bagiannya Di
Hidung, Tempatnya Pada kemaluan, Pujinya Hu,
Hu, Hu, Sempurnanya Budi Dan Rasa
_________________________________
1. Nafas : Talinya Hidup, Talinya Roh Rupanya
Hitam, Bagiannya Af’alullah, Adanya Pada Ucapan (Mulut) Pujinya La Ilahailallah Sempurnanya Kulit
Dan Daging
.
2. Tanafas : PenciumanNya Roh Rupanya Kuning,
Bagiannya Asmaullah Ada Pada Hidung, Pujinya
Allahu-Allahu Itu Sempurnanya Tulang Dan Urat. .
3. Anfas : Tempatnya Roh, Rupanya Merah,
Bagiannya Sifatullah Ada Pada Punggung, Pujinya
Allah-Allah, Itu Sempurnanya Darah Dan Sumsum
.
4. Nufus : Penglihatan Roh, Rupanya Putih, Bagaiannya Dzatullah Ada Pada Awasnya Mata
(Penglihatan), Pujinya Yahu-Yahu Itu Sempurnanya
Kekuatan Nafsu
_________________________________
1. Syariat : Badan Bersumber Dari Otak, Imannya
Hidayatullah, Yang Dilakukan Oleh Orang-Orang Syariat Wudhu Dengan Air, Batalnya Kalau Kentut,
Sholatnya Maktub, Lakunya Ruku, Sujud,
Sempurnanya 4 Perkara :
.
1. Senang Ujub Dan Takabur
2. Kalau Diundang Dapat Berkat 3. Menang Sendiri, Janjinya Tidak Tepat Dan Ujub
Kalau Tamat Pengajiannya
4. Takabur Kalau Melakukan Sholat 5 Waktu,
Menetapkan Dirinya Tidak Ke Neraka Pasti Ke
Syurga
. 2. Tarekat : Hati Bersumber Dari Hidung, Imannya
Sadrah Yang Dilakukan Wudhu Teman
(Kesungguhan Hati), Batalnya Kalau Bohong,
Sholatnya Daim, Lakunya Sopan Santun,
Sempurnanya 14 Perkara :
. 1. Mengurangi Datangnya Penyakit
2. Mengurangi Tidur Dan begadang
3. Dengan Sungguh Berbaktinya
4. Dengan Tenang Pikirannya
5. Dimana Saja Ia Berbakti
6. Berbaktinya Ditempat Sepi Dan Tenang 7. Ditempat Yang Gelap Ia Berbakti
8. Permohonannya Menyerupai Rakyat Jelata
9. Malu Baktinya Ditengah-Tengah Pasar
10. Memalukan Baktinya Berdiri Ditengah-Tengah
Pekarangan
11. Waktu Memberi Tidak Dengan Perhitungan 12. Harus Bersedih Dalam Pembicaraannya
13. Setelah Memberi Tidak Mengharapkan Imbalan
14. Sebelumnya Mempunyai Perasaan Sendiri
.
3. Hakikat : Nyawa Bersumber Ditelinga, Imannya
Maksum Yang Dilakukan, Wudhunya Ingat, Batalnya Kalau Lupa Sholatnya Tulkusta,
Kelakuannya Tidak Sombong, Sempurnanya 5
Perkara :
.
1. Merdeka Dalam Badannya
2. Bersih Dalam Kalbunya 3. Suci Hatinya
4. Mulya Namanya
5. Sempurna Penglihatannya.
.
4. Ma’rifat : Rasa Bersumber Dimata, Imannya
Yakin Wudhunya Tidak Melihat, Batalnya Kalau Melihat Sholatnya Dulkaji, Lakunya Tasdik,
Sempurnanya 9 Perkara :
.
1. Hilang Kalbunya
2. Kosong Sukmanya
3. Adanya Ditempat Yang Agung 4. Tak Ada Sembah Dan Puji
5. Iya-Iya, Tidak-Tidak
6. Bicaranya Dengan Kenyataan
7. Halus Tak Dapat Diambil
8. Bisa Masuk Walau tertutup
9. Digjaya Segala-Galanya, Bisa Masuk Tanpa Bolong
_________________________________
1. Syariat : Niatku Mengucapkan Dua Kaliamt
Syahadat Sekali Untuk Seumur Hidup
.
2. Tarekat : Niatku Mengucapkan Syahadat hidup didalam mati, Baginda Rosul Dari Otak, Otak Yang
Menjadikan Adanya mati, Menciptakan Mati Dan
Hidup, Hidup Yang Tak Mati, Tetap Yang Tak
Berubah
.
3. Hakikat : Asyahadu, Ada Dia, Ada Aku, Allahu Sifatku, Salallahu Tuhanku, Menunjukan Jalan
Terang, Hidup Tidak Kena mati, ingat Yang Tak
Bisa Lupa, Dzat hilang Pulang Ke Dzatullah,
Lailahailallah Muammadarasulallah
.
4. Ma’rifat : Asihku Asalku Dari Dzatullah, Du Itu Waktu Aku Diadu telentang Dan Telungkup Ibu Dan
Bapak Ku, Bumi Dan Langit, Roh Masuk Kedalam
Jisim (Badan) Baru Adanya Tuhan, Muhammad
Yang Menanggung Dzat, Rosul Yang Menanggung
Hidup, Ragaku Darmaku, Baik Buruknya Terserah
Kepada Tuhan Dan Hatiku _________________________________
1. Syahadat Tauhid : Asyhaduanla Ilahailallah, Wa
Ashadu Lasyarikalahu
.
2. Syahadat Rosul : Wa Ashadu Ana Muhammadan
Abduhu Warosuluhu .
3. Syahadat Kita : Nawaitu Anukirro atau Ukina
Syahadataini Kalimat Taini Kumuro Murotaini Alaiya
Watuni Muslimin
.
4. Syahadat Anggota : Fikulli Walau Hakim Wanafsin Adadah Mawasi Ahu Bilahi Ta’ala Umani
Ilallah
_________________________________
PECAHAN SAHADAT : Syahadatnya Yang
Diminum itu Minuman Syah-Adatnya Minum Harus
Kemulut Syah’ adatnya Yang Membikin .
1. Dari Rahman Qodrat Jadi Anggota
2. Dari Rahim Qodrat Jadi Kekuasaan
3. Dari Rahman Irodat Jadi Jantung
4. Dari Rahim Irodat Jadi Kemauan
5. Dari Rahman Ilmu Jadi Otak 6. Dari Rahim Ilmu Jadi Ingatan
7. Dari Rahman Hayat Jadi Nafas
8. Dari Rahim Hayat Jadi Hidup
9. Wahidiyat = Tunggal Sahnya Wujud = Ada
Nur = Tahu Nurcahya = Menyaksikan
________________________________________ PERABOT UNTUK MENGERJAKANNYA :
1. Dzat dan Adatmu Yang asal dari qudrat yang
maha suci
2. kendakmu yang asal dari irodat yang maha suci
3. pengetahuanmu yang asal dari ilmu yang maha
suci 4. hidupmu yang asal dari hayat yang maha suci
5. dengarmu yang asal dari sama yang maha suci
6. penglihatanmu yang asal dari basar yang maha
suci
7. ucapanmu yang asal dari kalam yang maha suci
_____________________________ YANG HARUS DIJALANKAN :
Menjalankan 20 Sifat yang baik
Menuruti 20 sifat yang maha suci
Menjauhi 20 sifat yang tidak wajib dalam ketuhanan
Api rasa panas yang sudah berwujud
Air rasa dingin yang sudah berwujud Angin rasa sejuk yang sudah berwujud
Bumi rasa tetap yang sudah berwujud
.
Maka wujudnya rasa panas itu dzatnya api, merah
itu sifatnya, namanya apa saja itu asmanya, yang
mengetahui itu af’alnya .
Begitupun wujudnya rasa dingin itu dzatnya air,
putih itu sifatnya, namanya apa saja itu asmanya,
yang mengetahui itu af’alnya. Dst……
.
Rasa-rasa tadi yang diterangkan semua asal dari Rasulullah, Kalau Dzatnya Tuhan ialah wujudnya
Rasulullah, Kalau Sifatnya Tuhan ialah Rahman
Rahimnya, Kalau Asmanya Tuhan ialah apa saja
menyebutnya, Kalau Af’alnya Tuhan ialah sempurna
mengerjakannya, Jangan lupa kepada Tuhan (wujud)
= ada, Harus malu kepada kekuasaannya (Qodrat), Punya rasa kepada kehendaknya (Iradat), Merasa
setelah tahu (Ilmu)
__________________________
CAHAYA YANG 4 (EMPAT)
Merah = telinga = bayang = amarah Bertuhan
kepada rohaniah (gorah) .
Kuning = Jantung = nafas Bertuhan kepada nafas
(mutmainah)
.
Putih = Hati = mata = sawiyah atau sufiah Bertuhan
kepada sirr dari ibu bapak didalam sirr .
Hitam = Empedu = mulut = luamah atau lawwamah
Bertuhan kepada aku (ya Allah ya aku)
.
Yang adatnya panas, yang sifatnya merah, api =
amarah, Yang adatnya sejuk, yang sifatnya kuning, angin = mutmainah, Yang adatnya dingin, yang
sifatnya putih, air = sawiyah, Yang adatnya tetap,
yang sifatnya hitam, bumi = luamah
.
Amarah = Kehewanan Api asal dari matahari, acinya
api jadi daging .
Luamah = Keduniaan Air asar dari laut, acinya air
jadi tulang
.
Sawiyah = Kesempurnaan Tanah asal dari bumi,
acinya tanah jadi seisi badan .
Mutmainah = Ketuhanan Nafas asal dari angin,
acinya angin jadi kulit
.
Hukum saranya sudah punya segolongan-sego
lngannya, Hukum adatnya sudah punya seadat- adatnya, Hukum akalnya sudah punya seakal-
akalnya, Hukum Allahnya yang tetap pada
pendiriannya yang maha suci
.
Syariatnya bada..

Semoga bermanfaat
Kaki diri ajar bener🙏

Sabtu, 16 Mei 2020

Maha Dekat

Sesungguhnya Allah swt, sangat dekat dengan diri manusia, bahkan lebih dekat dari urat lehernya, tetapi kenapa terasa jauh dan sulit untuk mengenal Nya. Karenadalam diri manusia ada dinding yang tebal antara lain :

---Kesombongan (QS. 7:146, 25:21)

---Taklid Buta (sikap meniru tanpa berfikir)                                  (QS. 2:166-167, 170-171)

---Keras kepala dan menentang (QS. 22:8-9, 6:7, 15:14-15)

---Bersandar pada panca indera (QS. 2:55)

---Dusta (QS. 7:176)

---Ragu-ragu (QS. 6:109-110)

---Banyak berbuat maksiat

Semua sifat diatas adalah bibit-bibit kekafiran yang harus dibersihkan dari hati. Sebab kekafiranlah yang menyebabkan Allah swt mengkunci mati hati manusia dan menutup mata dan telinga serta menyiksanya di neraka (QS. 2:6-7)

Minggu, 03 Mei 2020

TETEG, TEKUN, TEKEN, TAKON, Pasti TEKAN

TETEG, TEKUN, TEKEN, 
TAKON, Pasti TEKAN
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°✓✓✓✓
Yen siro wis TETEG kuwi kudu sing TEKUN ojo lali gocek an TEKEN lan wani TAKON supaya TEKAN. 

Bahasan yang sangat dalam dari kanjeng sunan kali jaga agar kita bisa mencapai tujuan. 
✓TETEG berarti kekeuh, tegas, kuat, dan 
✓TEKUN berarti istiqomah tidak pernah kenal putus asa. 
✓TEKEN berarti tongkat dan 
✓TAKON berarti tanya, sedangkan 
✓TEKAN berarti sampai.
=============✓✓✓✓

kalau memang ginaris pasti terlaksana..
jadi ya kita kembalikan pada kuasa NYA..
Monggo kerso GUSTI bade dibuat apa semesta alam raya ini...

pun manut dalange mawon..
Sakpiro gedene reko doyone manungso ora bakal ngungkuli garise kang kuoso...

ELING Mring GUSTI
WASPADA terhadap balak dan marabahaya yg menghadang..

Salam Cahaya Kebajikan
SATU JIWA SATU HATI dalam
SILIH  ASAH ASIH dan ASUH ... ... ...

#LANGLANG JAGAD..
#Kartiko_eko

Rabu, 22 April 2020

ciri ciri ahli surga

MUDZAKAROH CIRI-CIRI AHLI SORGA

1. Wajahnya bercahaya.
2. Perkataannya hikmah.
3. Hatinya lembut.
4. Sifatnya dermawan.
5. Akhlaknya mulia
6. Lisan dan hatinya selalu berdzikir dan bersholawat
.
Cara Mendapatkan Wajah bercahaya :
1. Menjaga takbiratul ula bersama imam.
2. Menjaga sholat tahajjud
3. Menjaga wudhu.
4. Menjaga pandangan dari yang haram.
.
Cara Mendapatkan Perkataan Hikmah :
1. Sering membaca Al-Qur'an
2. Sering/selalu membicarakan kebesaran dan
ke-agungan Allah
3. Mengamalkan dzikir pagi-petang.
4. Menghindari perkataan berbohong dan sia-sia.
.
Cara Mendapatkan Hati Yang Lembut :
1. Sering duduk di majelis ilmu dan sholawat.
2. Sering duduk di majlis ta'lim.
3. Sering berkhidmad kepada orang sholeh.
4. Hindari berdebat walaupun benar.
.
Cara Mendapatkan Sifat Darmawan :
1. Sering membaca dan merenungi fadhilah sedekah.
2. Sering bergaul dengan orang miskin.
3. Menanamkan sifat qona'ah.
4. Tanamkan keyakinan "jika saya bersedekah
tidak membuat saya miskin dan jika saya tidak
bersedekah tidak membuat saya menjadi kaya" .
.
Semoga yang membaca dan mengamalkannya termasuk orang-orang yang dirindukan Syurganya Allah...

📲
*Official Fanpage*
Alhabib Quraisy Baharun

Alloh Dimana Siapa??? Muhammad Siapa???

Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh... ” #HAKIKAT MUHAMMAD “ Zat ini masalah qadim, tidak dapat diketahui de...