Selasa, 28 Maret 2017

Iyyansurkumullahu fala ghaliba lakum"

TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH

Katakanlah teman..
Tempat manakah yang paling gelap didunia ini..?

Apakah didalam kamar yang lampunya dimatikan..?

Bukan

Apakah didalam gua tanpa obor..?

Bukan

Tetapi didalam perut ikan paus kemudian ditenggelamkan pula kedasar samudera..
Bukan hanya gelap, bahkan amat sempit, tertekan, pengap dan sesak untuk bernafas..

Kini,
Ingatkah tentang kisah nabi Yunus..?

Ya

Bahkan dari tempat tergelap-pun, Allah dapat menyelamatkan nabi Yunus..

Apalagi menyelamatkan kita2 yang masih diatas tanah dan masih bisa memandang matahari..

Jadi, jangan khawatirkan segelap apapun masalah2 kita, tetaplah berdoa kepada Allah..

"Iyyansurkumullahu fala ghaliba lakum"
(Kalau Allah menolong kamu, maka tidak ada yang bisa mengalahkanmu.."

SALAM....

Senin, 13 Maret 2017

“Subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adzim,

MEMBUKA KEMBALI PINTU REZEKI YANG TERTUTUP
.
Suatu ketika datang seorang lelaki mengeluhkan keadaannya kepada Rasulullah Ia berkata:“Dunia ini telah berpaling dariku dan yang telah kuperoleh dari tanganku sangatlah sedikit.” Rasulullah bertanya kepadanya, “Apakah engkau tidak pernah membaca doanya para Malaikat dan tasbihnya seluruh makhluk yang dengan itu mereka mendapat limpahan rezeki?” Lelaki itu bertanya:" apakah itu wahai Rasulullah?
.
Rasulullah menjawab: “Subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adzim, dan beristighfarlah kepada Allah sebanyak seratus kali diantara waktu terbitnya fajar hingga menjelang waktu shalatmu(subuh), dengan itu dunia akan tunduk dan merangkak mendatangimu, dan Allah menciptakan dari setiap kalimat tersebut Malaikat yang selalu bertasbih kepada Allah hingga hari kiamat dan untukmu pahalanya. "(HR.BUKHARI)"

Senin, 06 Maret 2017

“Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum (peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu)”

PESAN RASULULLAH SAW SEBELUM WAFAT

Sebelum malaikat Izrail diperintah Allah SWT untuk mencabut nyawa Nabi Muhammad, Allah berpesan kepada malaikat Jibril
“Hai Jibril, jika kekasih-Ku menolaknya, laranglah Izrail melakukan tugasnya!” Sungguh berharganya manusia yang satu ini yang tidak lain adalah Nabi Muhammad SAW. Di rumah Nabi Muhammad SAW, Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.

“Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk sambil berkata, “Maafkanlah, ayahku sedang demam” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian Fatimah kembali menemani Nabi Muhammad SAW yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?”. “Tak tahulah ayahku, sepertinya orang baru, karena baru sekali ini aku melihatnya” tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

“Ketahuilah wahai anakku, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut” kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.
Malaikat maut pun datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah SWT dan penghulu dunia ini.

“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu” kata malaikat Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
“Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya malaikat ibril lagi.
“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar bahwa Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya” kata malaikat Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya malaikat Izrail melakukan tugasnya. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
“Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. “Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal” kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, TIMPAKAN SAJA SEMUA SIKSA MAUT INI KEPADAKU, JANGAN PADA UMATKU”

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum (peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu)”. Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatiii! (Umatku, umatku, umatku)”. Dan, berakhirlah hidup manusia yang paling mulia yang memberi sinaran itu.
Menurut jumhur ulama sebagian Sakitnya Sakarotulmaut Seluruh umat Nabi muhammad sudah dilimpahkan kepada Sayyidina muhammad....

Betapa mendalam cinta Rasulullah kepada kita ummatnya, bahkan diakhir kehidupannya hanya kita yang ada dalam fikirannya. Sakitnya sakaratul maut itu tetapi sedikit sekali kita mengingatnya bahkan untuk sekedar menyebut Mengagungkan Pangilan Nabinya.
Allahumma sholli 'alaa Sayyidina Muhammad wa 'ala ali Sayyidina Muhammad....

Mudah2an kita termasuk ummatnya yg nanti di hari kiamat akan mendapatkan syafaat baginda Rosulullah SAW.
Aamiin.

Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad......

Kamis, 02 Maret 2017

Nasehat Bunda Ambar....

MARI BERKACA..😎

Kita sering mengacai aib orang lain tanpa kita peduli dengan aib diri kita sendiri. Seakan-akan kita sudah merasa hebat dengan julukan "Manusia Tanpa Salah dan Dosa".

Mungkin saja saat ini kita berada di atas akhlaq yang baik, mungkin saja esok giliran akhlaq kita merosot turun ke bawah menjadi manusia yang kafir. Karena Allah yang bisa membolak-balikkan hati hamba-hamba-nya yang selalu dalam pengawasan dan ujian-Nya.

Tidak akan menjadi Arif, Bertaqwa dan Bijaksana pada diri seorang hamba yang hobbynya suka menghakimi, menilai ibadah orang lain tanpa berkaca pada dirinya sendiri..

Marilah Berkaca Diri dan membenahi hati kita dengan sifat-sifat terpuji agar terlihat cantik akhlaq dan ganteng budi pekerti..

Cantik itu hakekatnya hati yang hidup dan terang benderang sedangkan hati yang keras itulah, hati yang paling jauh dari Allah..

Dalam taqwa ada cinta, ada rindu, ada rasa malu dan ada Akhlak!!

Akhlaq yang mulia hanya dimiliki oleh mereka yang beriman dan bertaqwa. Jika tidak ada iman dan taqwa maka ia tidak berakal apalagi ber-akhlaq.

Hati yang kosong dari ketaqwaan akan dipenuhi dengan fitnah-fitnah dunia, lisan yang kotor dan prilaku yang tak beradab..

Hati yang kotor dan gersang akan ilmu ketuhanan mencerminkan lisan dan perbuatannya pun ikut kotor dan keji.

Berkata yang baik-baik. Berbicaralah dengan perkataan yang santun dan beradab. Serta Berdoa yang baik-baik dan jagalah hati dalam keadaan bersih agar kita menjadi manusia yang berakhlaq mulia.

Jika kita dapat menjaga "Adab" pasti lisan, ucap, laku lampannya pun akan tetap terjaga dalam kondisi/situasi apapun tetap terjaga dengan bersih dalam berucap kata.

"Dan Sesungguhnya kebaikan itu membuahkan semburan cahaya di wajah, lentera di hati, meluasnya rezeki, kuatnya badan, rasa cinta di hati orang. Dan sungguh dalam keburukan terdapat kepekatan di wajah, kegelapan di kubur, kelemahan badan, kurangnya rezeki, dan kebencian di hati orang,” (Abdullah bin Abbas).

"QHALBU MUKMININ BHAITULLAH.."

Yang artinya : “Hati Orang-Orang Mu’minin Itu Istana ALLAH SWT.

Semoga kita mampu menjaga hati tetap bersih dan berlisan santun. Hati yang bercahaya akan terlihat dampaknya dalam lisan perkataannya.

Lisan yang baik dan santun menunjukkan qualitas keilmuan seseorang dalam memahami Ilmu Ketauhidan-nya.

"Jangan mengawasi orang lain, jangan mengintai geraknya, jangan membuka Aib-nya, jangan menyelidikinya. Sibuklah dengan Diri kalian sendiri, Perbaiki Aib dan Salahmu, Karena Kelak engkau akan di Tanya (Allah) tentang Dirimu Sendiri, dan bukan tentang Orang Lain." (Sayyidina Ali bin Abu Thalib Ra)

Selamat Sore Menjelang Mahgrib.😊
Salam Mahabbah💜
CintaALLAH100%  www.facebook.com/ambarcintaallah

Alloh Dimana Siapa??? Muhammad Siapa???

Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh... ” #HAKIKAT MUHAMMAD “ Zat ini masalah qadim, tidak dapat diketahui de...