Selasa, 27 Desember 2016

MASALAH

MASALAH

Ternyata…..

Hidup ini mudah.

Yang sulit itu membangun kehidupan.
Kita sering terjebak.

Kadang jatuh bangun.

Kadang menangis.

Kadang tertawa.
Namun, kita sering menyembunyikan semua masalah yang ada pada diri kita, agar orang menganggap diri kita tidak punya masalah.
Atau, karena kita malu bercerita kepada orang lain, bahwa sebenarnya kita butuh seseorang yang bisa membantu kita membangun surga dalam hidup ini.
Kawan…..
Tidak ada hidup yang tidak punya masalah.

Semua punya masalah.
Hidup sendiri, punya masalah.

Sudah menikah belum punya anak, punya masalah.
Punya banyak anak, timbul masalah.
Tidak punya duit, jadi masalah.

Banyak duit ada masalah.
Tidak ada pekerjaan, bermasalah.

Punya pekerjaan, dapat masalah.
Jadi, kehidupan ini memang selalu ada masalah.
Masalah silih berganti, datang tanpa diduga.
Kadang seperti pakaian yang selalu dipakai.

Lalu dilepas ketika kotor.
Lalu dipakai lagi.

Dilepas lagi.
Sampai kita lupa, ternyata kita suka meminjam hak orang lain.

Dan itulah masalahnya.
Lalu, di manakah yang tidak ada masalah…..?
Apakah nanti…..

Di tempat 1×2 meter…..

Di tanah yang berlubang…..
Benarkah di tempat itu tidak ada masalah….?
Di tempat itu, kita juga harus mempertanggung jawabkan berbagai masalah.
Malah lebih banyak lagi masalah.

Karena di situlah semua masalah berkumpul menjadi satu.
Masalah hidup.

Dan masalah kematian.
Hidup punya masalah.

Mati pun ada masalah.
Duh Gusti…..
Manusia memang diciptakan tempatnya masalah.
Namun, justru KAU ada di dalamnya.
KAU yang menciptakan masalah.

Namun, KAU juga yang menghilangkan masalah.
BagiMU…..

Memang tidak ada masalah.

Karena KAU tahu akhir dari kesudahan ini.
Kami hanyalah Wayang.

Dan KAU adalah Dalangnya.
KAU yang menggerakkan.

KAU pula yang bermain.

KAU yang bicara.

KAU pula yang memberi peran.
Lalu, apa yang membuat hidup ini punya masalah…..?
Bukankah “lakon” Wayang usai bila sang Dalang sudah tidak ingin bermain…..?
Kawan…..

Ketika kita punya masalah, kadang masalah itu selalu kita pikirkan.

Semakin kita pikirkan, semakin kita terjebak masalah.
Mari kita perhatikan burung elang dan lebah.⁠
Tahukah, jika kita masukkan seekor burung elang dalam sebuah kandang ukuran 2 x 2,5 meter, dan bagian atapnya terbuka, tetap elang itu tidak bisa terbang.
Ternyata elang akan memulai terbang dari tanah dengan berlari sejauh 3 – 3,5 meter.
Tanpa tempat untuk berlari, elang tidak akan mampu terbang dan terjebak selamanya dalam kandang kecil tanpa penutup.
Dan tahukah, jika seekor lebah yang jatuh ke dalam cangkir kopi yang terbuka, juga akan tetap di sana sampai mati.
Lebah tidak pernah melihat jalan ke luar pada bagian atasnya, melainkan terus berusaha mencari jalan ke luar lewat pinggir dekat dasarnya.
Nah…..

Ternyata banyak dari kita juga seperti burung elang dan lebah itu.
Bergumul dengan masalah.
Fokus terus dengan masalah.
Mengeluh terus sampai akhirnya frustasi sendiri.
Sadarilah bahwa jawaban dari masalah kita adalah selalu di atas, yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa.
Biarkan DIA yang menyelesaikan masalah kita.
Bermohonlah dan lepaskanlah semua masalah.
Solusinya hanya ada pada DIA.
DIA hanya ingin agar kita selalu ingat pada-Nya.

Dan menggantungkan hidup hanya kepada-Nya.
Makanya masalah itu dimunculkan, agar kita tidak melupakan-Nya.

Agar kita selalu bersama dengan-Nya.
Perhatikan ayat ini,

BISMILLAHI LAZI HUWA MUDABBIROL UMUUR

Dengan nama Allah Yang Mengatur segala urusan.
Siapa yang mengatur hidup kita?

Siapa yang mampu mengatur segala urusan dalam hidup ini?
Kita sendiri?
Apakah kita mampu?
Kita tidak akan mampu.
Kita hanya tempat untuk menerima masalah.
Tuhanlah yang mengatur segala urusan kita.
Jadi, harusnya kita sudah tahu kepada siapa segala urusan itu kita serahkan.
Kawan…..
Kita harus kembali menjadi bayi.

Perhatikan bayi.

Bayi ketika lahir, ia tahu masalah yang akan ia hadapi.

Ia tahu tubuhnya lemah. Tidak berdaya. Tidak mampu melakukan apapun.

Makanya ia menggantungkan hidupnya, sepenuhnya hanya kepada ibunya.
Dalam dekapan seorang ibu, bayi merasa tentram dan damai. Karena ia tahu, masalah hidupnya hanya bisa diselesaikan bersama seorang ibu.
Harusnya kita pun demikian. Jadikan Tuhan itu segala-galanya.

Ketika kita punya masalah, kembalikan masalah itu kepada Tuhan. Kita selesaikan masalah hidup kita bersama Tuhan. Kita libatkan Tuhan dalam segala aktivitas hidup kita.
Kawan…..
Jangan selesaikan masalah hidup kita sendiri. Kita minta pertolongan DIA.

Jangan pikirkan bagaimana caranya Tuhan menyelesaikan masalah kita.

Hadapi saja apapun yang terjadi. Tuhan punya banyak solusi.

Sebanyak apapun masalah hidup kita, sebanyak itu pula jalan ke luarnya.
Tuhan tidak pernah membiarkan kita larut dalam duka.

Selama diri kita masih ingat kepada-Nya. Selama diri kita selalu bersama-Nya. Jangan pernah takut menghadapi “gelapnya” kehidupan.

Karena DIA adalah cahaya di atas cahaya yang mampu menerangi apapun juga.
Kita adalah alam kegelapan.

Dan cahayanya adalah DIA.

DIA adalah penerang dalam kegelapan.
Biarkan segalanya terjadi. Karena hidup memang telah terjadi.
Berani hidup berarti berani menghadapi masalah.

Selama kita selalu bersama dengan-Nya, jangan pernah merasa takut dengan apapun.

Salam bahagia......

Tidak ada komentar:

prabu Siliwangi

PRABU SILIWANGI Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi (Ratu Jayadewata) mengawali pemerintahan zaman Pasundan, yang memerintah selama 39 ...