Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
” #HAKIKAT MUHAMMAD “
Zat ini masalah qadim, tidak dapat diketahui dengan panca indera. Sifat itu masalah baharu, dapat diketahui dengan panca indera.
Zat artinya diri. Sifat artinya kelakuan.
Siapa yang berkelakuan? Tentulah diri (yang berkelakuan), bukan sifat. Itu dikatakan zat dan sifat itu satu (esa). Tidak bisa becerai. Ada zat, ada sifat dan sebaliknya. Karena zat itu tempat beradanya sifat (atau sifat bertempat pada zat). Sifat itu keadaan yang ada pada zat (atau sifat adalah hal keadaan zat).
Contoh:
Orang yang sedang demam. Mengapa bukan demamnya yang disuntik (dokter), malah bokongnya yang disuntik? Jadi, demam itu hanya sifat. Sifat tidak bisa berada pada sifat. Sifat mesti berada pada zat.
Zat dan sifat itu dua perkataan, tetapi satu. Maksud perkataan ini; ada zat – ada sifat; ada sifat – ada zat.
Zat ini ada yang bersifat nafsiyah, ada yang bersifat salbiyah, ada yang bersifat ma’ani, dan ada yang bersifat ma’nawiyyah.
Khususnya sifat Nafsiyah. Sifat Nafsiyah ini menunjukkan bahwa zat bersifat wujud (ada). Dan adanya zat ini tidak dikarenakan oleh suatu sebab (sedia ada). Zat ini ada selama-lamanya. Tidak akan rusak binasa. Meliputi sekalian alam. Yang meliputi sekalian alam inilah zat mutlak.
Zat mutlak inilah energi ketuhanan. Manusia dapat mengubah energi, tapi tidak bisa membersihkannya. Contoh: Hiroshima dan Nagasaki. Berapa lama tidak bisa dibersihkan radiasinya? Ketika sekarang sudah bersih dari radiasi nuklir, siapa yang membersihkannya? Tentulah energi ketuhanan itu yang membersihkannya.
Jelaslah, maharuang inilah energi ketuhanan. Satu saja. Tidak ada dua, tiga, dst.
Berjuta-bilyun bintang di langit dan benda-benda angkasa lainnya, mengapa tidak berguguran ke bumi? Padahal tidak ada penyangganya. (Bagaimana mungkin) kalau tidak ada satu kekuatan besar yang menahannya.
Tubuh maharuang inilah yang dapat menahan berjuta-bilyun ton agar tidak saling bertumbukan. Inilah Qimyatus Sa’adah (Kimianya Agama).
Nabi saja menuntut ilmu dari rumah beliau sampai ke Sidratul Muntaha. Manusia, dari rumahnya sampai ke bulan saja belum sampai. Pengetahuan Islam sudah sampai ke fil ufuki a’la (sampai ke ufuk tinggi). Maka ada perkataan al-Islam ya’lu wa laa yu’la alaih.
Orang Islam yang hakiki, dia tidak akan mengucap laa ilaaha ila Allah kalau dia belum tau apa itu laa ilaaha ila Allah.
Dalam Salat
Waktu takbir ihram, siapa Allah itu?
Maka pentinglah mengetahui diri. Bukan ruhani saja yang mahasuci, jasmani pun mesti mahasuci juga. Maka jasad ini perlu dimahasucikan juga, bukan ruhani saja. Jasmani bermaksud dengan cara nafsu, ruhani bermaksud dengan cara keimanan, sedangkan nurani dan rabbani bermaksud dengan cara ketuhanan.
Kalau jasad tidak dapat mengesakan, tentu ruhani menuntut. Sebab, jasad mengandung nyawa. Bukan ruhani yang mengandung jasad (tubuh).
Kalau salat, manusia itu bukan hamba, sudah Allah semata-mata. Kalau salat itu sudah Allah semata (yang ADA), tidak perlu lagi mengaku diri kita ini Tuhan dan mau sama dengan Tuhan.
Ingat:
Mengaku diri kita Tuhan: KAFIR.
Tidak mengakui Diri Tuhan: KUFUR.
Dalam salat, setiap manusia mengaku dirinya Tuhan. Cermat-cermat dengan bahasa ini!
Makanya dalam salat itu jangan ada lagi i’tikad-i’tikad karena agama bukan i’tikad-i’tikad. Sudah nyata senyata-nyatanya semua orang yang salat itu mengakui Diri Pribadi Tuhan. Bukan mengakui dirinya Tuhan, tapi mengakui Diri Tuhan (atau mengakui ADA-nya Diri Tuhan itu.)
Hakikat Muhammad
Wajib kita mengetahui hakikat Muhammad.
Dalam ilmu, hakikat Muhammad itu Allah. Ini dalam ilmu.
Dalam makrifat, pengenalan yang sebenar-benarnya: hakikat Muhammad itu bukan zikir-zikir lagi. Maka dengan hakikat Muhammad ini tidak ada zikir-zikir lagi. Karena hakikat Muhammad inilah bekal yang tidak basi sampai akhirat. Ini yang dibawa mati. Tidak ada zikir lagi.
Lihat ketika berdoa, semua minta mati dalam iman, Islam, dan husnul khatimah, tapi hakikat Muhammad tidak mereka ketahui. Hakikat Muhammad inilah mati dalam iman, Islam, dan husnul khatimah.
Muhammad saja sudah selamat.
Coba perhatikan, siapa yang sampai kepada Allah? Siapa yang bisa menembus zat asam dan zat mutlak kalau bukan Muhammad?
Belajarlah. Jangan salah paham. Mintalah pada guru-guru yang hebat bekal-bekal yang tidak basi sampai akhirat. Sebab ini yang dibawa mati. Tidak ada zikir lagi. Bukan seperti kelaziman orang: ada yang mau mati baru dibacakan zikir laa ilaaha ila Allah.
Nabi Muhammad Saw. itu bukan mati, melainkan tidur hakiki. Orang tidur hakiki ini orang yang tidak tidur di dunia lagi, tetapi tidur di Mahasuci. Mahasuci inilah tempat husnul khatimah. Tempat yang penuh berkah. Inilah pengajian 80.000 hakikat ke atas. Artinya 80.000 tempat yang penuh rahmat. Inilah pengajian sirri sirrihi, rahasia di dalam rahasia. Tidak ada alam lagi.
Rasanya rasalah yang merasa. Inilah rasa di dalam rasa. Artinya, di dalam rasa itu ada rasa.
Air yang ada gulanya dapat kita rasakan manis. Air yang ada garamnya, asin. Sedangkan Tuhan tidak ada rasa-rasa. Pecahkan sendiri supaya terbuka rahmat Allah. Jangan kita merasa yang ada rasa saja, coba-cobalah merasa yang tidak ada rasanya. Bagaimana rasanya? Barulah tahu Allah itu surga.
Muhammad Saw. tidak ada mengajarkan filsafat dan tidak memiliki filsafat. Akan tetapi, filsafat Muhammad ini wahyu.
Bagaimana Tuhan mengajar hamba-Nya?
Tanpa huruf; tanpa suara. Laa bi harfin wa laa shautin. Bagaimana kita untuk dapat paham pelajaran tanpa huruf tanpa suara ini? Asah akal dengan pikiran, bukan dengan batu canai. Apa maksudnya? BERPIKIRLAH!
Contoh:
Para filsuf itu membuat rumus-rumus alam dengan berpikir. Lalu rumus-rumus itu disyariatkan sehingga hari ini kapal berlayar tidak lagi pakai kain layar yang bergantung pada angin.
Jangan latah! Mereka bilang manusia itu dari kera. Begitu ilmu wahyu turun, dikata manusia itu dari Tuhan. Runtuhlah ilmu filsafat manusia.
#SIAPA NUR MUHAMMAD ????
(NUR KUN HU DZULLAH) Syahadat Kosong, alam masih belum ada apa2
(JIBU) kecuali rahasia sirr, namanya la sautin wala harfin = tidak
bersuara dan tidak berhuruf (..xxx..) artinya Aku Adalah Aku atau Dia
Adalah Dia, yg merupakan nama bathin hanya satu kata tapi bermakna
syahadat dan berarti beberapa kata, yg menjadi rahasia dan
dikeramatkan. Seandainya dibuka atau dipaparkan tentu saja bukanlah
rahasia lagi tapi jadi rahasia umum namanya.
( Dalam buku Mencari Nama Tuhan Yang ke 100 penulis menyebut nama itu
adalah Ahad artinya Maha Satu-Satunya, satu kata tapi bermakna
syahadat, satu kata tapi artinya beberapa kata Maha Satu-Satunya jadi
artinya bukan esa atau satu karena satu pasti ada dua, tiga dst, AHAD
adalah nama dzohir Allah yg ke 100 yg termaktub dalam surah al Ikhlas
bukan al Ahad bukan pula Al Wahid, nama itulah yg jadi amalan atau
wirid salah seorang sahabat Rasulullah yg mendapat kemulian yg begitu
besar bahkan dalam sebuah riwayat bahwasanya Rasulullah mendengar
suara terompah/ sandal sahabat Rasulullah Bilal bin Rabah di surga (
Bilal bin Rabah adalah seorang budak negro yg dibebaskan dan menjadi
muslim lalu menjadi 10 sahabat yg dijamin masuk surga, Bilal bin Rabah
adalah muadzin/ tukang adzan pertama).
Yang merupakan nama Allah juga terdapat dalam Alquran adalah HAIRUL
MAKIRIN bukan termasuk dalam Asmaul Husna.
Nur yang awal2 adalah Nur Habibi ( Bahwasanya yang pertama-tama
terjadi pada Diriku sesudah Nur yang awal2 adalah Nur Habibi) atau
Dzat Allah, daripada NurNya dengan berfirman KUN yg menerbitkan Nur
Muhammad.
_____________________________________
(NUR KUN “HU DZATULLAH”) Syahadat Diri Nur Muhammad, yang merasa
bahwa dirinya Tuhan karena belum tahu ada Allah sehingga mendengar
firman ALASTU BIROBBIKUM, Nur Muhammad terpukau dengan segala
keindahan yg dilihatnya sehingga terucap ALLAHUMMA.
(NUR KUN ILLA HUWA HAQ) Syahadat Bathin, pengakuan tentang Allah Yang
Maha Haq. Sehingga abadilah syahadat karena ada KHOLIK dan MAKHLUK
yaitu Syahadat Allah ” LAA ILAHA ILLALLAH” dan Syahadat Rasul
“MUHAMMAD RASULULLAH”.
( Di zaman nabi Musa AS juga ada yg termaktub dalam Alquran ” INNANI
ANALLAHU” Syahadat Awal Allah ketika nabi Musa AS berdialog langsung
di bukit Thursina, sebelum syahadat nabi Musa “LAA ILAHA ILLALLAH
MUSA KALAMULLAH” . Ada pula syahadat nabi yg lain seperti syahadat
nabi Ibrahim AS “LAA ILAHA ILLALLAH IBRAHIM KHOLILULLAH”. Syahadat
nabi Isa AS “LAA ILAHA ILLALLAH ISA RUHULLAH dll).
_____________________________________
Terucap pula firman pengasihan Allah kepada Nur Muhammad ( DZOHIRU
ROBBI WALBATHINU ABDI dalam riwayat lain ada tambahan ILLALLAH
HUWALLAH HUWA RUHUM) dalam sebuah riwayat juga dikatakan DZOHIRU ROBBI
WALBATHINU ABDUH artinya Zahir Tuhan itu ada pada Bathin HambaNya (di
dalam Ilmu Hakikat. Ilmu Hakikat inilah yang sebenarnya untuk
meng-Esakan Allah, dengan mengenal Diri agar bisa sempurna untuk
mengenal Allah SWT).
Maka, Nur Muhammad memuji diri sendiri kepada Nur Habibi yang awal2.
Dzikir Nur yang awal2 yaitu :
“LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD WUJUDULLAH”
“LAA ILAHA ILLALLAH NUR HAQQULLAH”
“LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD ASTAGHFIRULLAH”
Maka terucaplah shalawat Nur Muhammad yg pertama ‘KUN SHOLLI ALA
MUHAMMAD” kepada alam semesta yg disambut dengan SHOLALLAHU ALAIHI
WASSALAM.
Daripada Nur Muhammad pula Arsy, Lauhul Mahfud dan alam semesta
tercipta serta Nabi Adam dan diri kita.
_____________________________________
Syech Abdul Asysyahrani Rahimahullah Alaihi berkata : “INNALLAHA
KHALAQA RUHUN NABI SAW MIN DZATIHI WAKHALAQAL ‘ALAAMI MINNURI MUHAMMAD
SAW.”
Artinya ” Sesungguhnya Allah telah menjadikan Roh Nabi Muhammad dari
pada Dzat Allah dan sekalian Alam ini dijadikan dari pada Nur Muhammad SAW “.
_____________________________________
Ada beberapa syahadat lagi yg terdapat di dalam Suluk Sujinah ( suluk
ini terdiri dari tujuh pupuh yg membahas seputar ilmu tasawuf seperti
Nur Muhammad,roh dll). Saya tuliskan sinopsis dari Suluk Sujinah dalam
pupuh pertama yaitu Pupuh Asmaradana mengenai syahadat tujuh dan
syahadat tiga.
Adapun syahadat tujuh adalah,
Syahadat orang awam, yaitu asyhadu an la ilaha illa Allah wa asyhadu
anna Muhammadan rasulullah.
Syahadah al-tariqah, yaitu la ma’budah illa Allah,
Syahadah haqiqah, yaitu la maujuda illa Allah,
Syahadah ma’rifah, yaitu la ya’rifu illa Allah.
Syahadat batin, yaitu Allah-Allah jero ciptane/ di dalam ciptaannya,
Syahadat gaib, yaitu yahu-yahu,
dan Syahadah barzah, yaitu haq-haq.
_____________________________________
Sedangkan syahadat tiga adalah,
syahadat muta’awwilah (permulaan) ialah syahadat lafal yang dikerjakan
lahir batin, yaitu syahida ilahu annahu la ilaha illa huwa,
syahadah mutawassithah (pertengahan), lafalnya, syahidina ‘ala anfusina,
dan syahadah muta’ahhirah (terakhir), lafalnya, la ilaha illa huwa.
Syahadat yang dipergunakan sehari-hari disebut syahadat syari’ah,
lafalnya la ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah.
Ada pula yang lain Syahadat yang di pakai oleh Ahli Bai’at yaitu
“ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAHU MUHAMMADURRASULULLAH”.
Mungkin masih ada beberapa syahadat lain lagi seperti syahadat diri,
syahadat ruh dll yg bisa jadi banyak versi tapi saya rasa cukup
tulisan di atas tentang macam2 syahadat.
_____________________________________
Bersipat nur muhammad ini yaitu menyembah,maujud nur muhammad ini yaitu yatimullah,nur tak ber ibu tak ber bapak yang dulu pernah menzahir ke dalam batang tubuh nabi Isa alaihissallam,beribu tahun setelah itu maujud pula zahir nur muhammad ini ke dalam batang tubuh sayyidina muhammad sallallahi alaihi wassallam,zahir nya nur yatimullah ini dalam batang tubuh nabi isa telah membimbing beliau menyatu dan selaras dengan ALLAH,begitu pula zahir nya nur ini pada batang tubuh baginda nabi muhammad telah merujuk rasullallah atas seijin ALLAH dalam pencarian beliau akan tauhid dan agama sejati ini yaitu islam,kedua nabi ini adalah sarang dari nur muhammad yang maujud dalam bentuk zahir yang boleh di katakan nur muhammad nya bangun secara sempurna di sempurnakan ALLAH semata mata.
_____________________________________
Namun jangan di duga bahwa pada makhluk ALLAH lainnya nur muhammad ini tak dapat bangun secara utuh,nur muhammad itu haq dari semua makhluk ALLAH yang hendak menemukan sejatinya khalifah dan tujuan ia di ciptakan,di dalam nur muhammad itu terkandung berjuta juta gen tuhan/sipat sipat ilahi,qodrat dan quwwata ALLAH,bagi siapa saja makhluk yang dapat menghujamkan sedikit demi sedikit quwwata ALLAH dalam nur muhammad itu kepada setiap jaringan tubuhnya maka ia secara otomatis akan dapat mencicipi quwwata itu langsung dari induk nur muhammad yaitu NUR ALLAH SEMATA MATA.
_____________________________________
NUR MUHAMMAD ini memiliki nama asal mula sebelum ia bernama nur muhammad,ia terdiri atas 7 nama yang tersebut oleh makhluk pada setiap berada pada sarangnya,7 nama nur muhammad ini tersebut setiap ia sampai pada setiap alam ketuhanan/alam langit tuhan,pada alam pertama atau langit pertama (arasy) nur muhammad ini bernama NUR QASAM,ia belum bersipat makhluk dan belum berwujud selain hanya nur semata mata yang masih bersanding dengan nur ALLAH,QASAM lah ia karena belum bersipat makhluk,qasamlah jua ia karena belum berupa dan berbentuk,pada saat ini nur ALLAH itu sendiri yang berpecah belah memisah dari nurrullah semata mata,dua sipat namun satu zat.
_____________________________________
Pada alam langit ke dua nur muhammad ini bernama NUR KALAM,ia sudah bersipat makhluk bukan lagi bersipat nurullah walaupun belum berbentuk makhluk,nur kalam sudah zahir kepada bentuk kalimat kalimat ilahi yaitu kalimat “KUN FA YAKUN”.
_____________________________________
Pada alam langit ke 3 nur muhammad ini bernama NUR JAMAL,nur ini sudah memiliki sipat dan sudah memilik bentuk rupa makhluk yaitu sipat dan kehendak ALLAH/sipat JAMAL ALLAH,apa itu sipat jamal yaitu sipat ALLAH berzikir memuji ke esa an nya semata mata.
_____________________________________
Pada alam langit ke 4 nur muhammad ini bernama asal mula NUR JALAL yaitu nur yang terdiri dari bentu zahir sipat jalal ALLAH yaitu sipat berkehendaknya ALLAH akan makhluknya.
_____________________________________
Pada langit ke 5 nur muhammad ini bernama NUR BAYA PUTIH,nur ini sudah zahir sebenar wujud dalam bentuk dan rupa makhluk,ia sudah bersipat selayaknya makhluk ALLAH awal yaitu menyembah dan menyadari siapa sesembahannya,nur baya putih meneteskan makhluk lainnya berbentuk cahaya makhluk yaitu malaikat dan cahaya alam semesta, pada masa ini nur baya putih sudah menyadari secara utuh bahwa ia kini utuh sebagai makhluk dan ALLAH adalah yang di sembahnya,pada masa ini lah bermulanya semua malaikat dan alam semesta ini berzikir dan menyembah,
_____________________________________
Pada alam langit ke 6 nur muhammad ini bernama asal mula NUR MUHAMMAD,yaitu nur yang di tancapkan oleh malaikat JIBRIL ke dalam jiwa batang badan nabi adam sebagai penyempurnaan dari awal adam di ciptakan,pada alam ke 6 ini nur muhammad telah utuh menjadi sebenar benar makhluk ALLAH yaitu manusia yang bernama ADAM,hampir semua malaiat mengenal malaikat jibril dengan nama malaikat rahmad/ahmad sehingga nur yang begitu sempurna yang ia tancapkan kepada batang badan adam tadi di kenal dengan nama nur muhammad atau nur yang ALLAH serahkan kepada malaikat rahmad untuk di tancapkan kepada adam.
_____________________________________
Adam turun ke muka bumi ini sama saja dengan nur muhammad tadi bermula hidup dan berada di alam bumi yaitu alam langit ke 7,nur muhammad benar benar sudah utuh sebagai modal utama dari hidup manusia pertama itu dalam menjadi khalifah di muka bumi ini,nur yang bernama muhammad dalam batang badan nabi adam ini lah yang sebenar benar khalifah atau penguasa bumi yang ALLAH serahkan kepadanya berbagai sipat quwwata ALLAH itu sendiri,adam adalah manusia tak ber ibu tak ber bapak,adam adalah makhluk YATIM PIATU,nur muhammad yang ada dalam batang badannya ialah selahir senyawa dengannya pula,siti hawa hingga 7 keturunan beliau mengetahui bahwa nur muhammad dalam tubuh nabi adam itu adalah nur yatim piatu jua,nur itu bersipat tunggal dari tuhan yang maha tunggal,hingga sampai pada jaman nabi sulaiman nur yang di tancapkan oleh malaikat rahmad/jibril ini bernama NUR YATIMULLAH,maka oleh itu semua nabi selalu dan rasul selalu menyayangi dan melindungi anak yatim musabab di dalam badan dan jiwa anak yatim yang belum baligh itu terdapat nur muhammad yang tengah masak masaknya,nur muhammad yang tengah masak masaknya ini/berbangun sempurna jika anak yatim itu berdoa maka doa nya di kabulkan ALLAH,jika dia marah maka itu marahnya ALLAH.
_____________________________________
Kami perturunkan syariat membangunkan nur muhammad dalam.batang badan kita masing masing secara sendiri tak perlu bergantung kepada siapapun musabab nur muhammad ini utuh pada hakikatnya dalam setiap makhluk bernyawa dan selama kita tidak meninggalkan sembahyang/menyembah kepada ALLAH maka nur muhammad ini telah kita minta langsung ijazahnya kepada ALLAH semata mata.
_____________________________________
Pertama berwudhuklah,lakukan sembahyang hajat dua rakaat,setelah selesai silahkan di hapalkan SHOLAWAT RUH NUR MUHAMMAD yang biasa di baca oleh nabi sulaiman dalam membangunkan nur muhammad di badan beliau saya pernah Coba bisa juga melafalkan Sholawat Nuridzat
_____________________________________
Teks Sholawat Rûh Nabi adalah sebagai berikut:
Allâhumma sholli ‘alâ rûhi Sayyidinâ Muhammadin fîl arwâhi wa ‘alâ jasadihî fîl ajsâdi wa ‘alâ qobrihî fîl qubûri wa ‘alâ âlihî wa shohbihî wa sallim
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada ruh Nabi Muhammad saw, diantara semua ruh, kepada jasadnya diantara semua jasad, kepada kuburnya diantara semua kubur, dan limpahkanlah pula rahmat dan keselamatan kepada keluarganya dan sahabatnya.
Para ulama ahli hadits, ahli Alqauran, ahli berjamaah sholat lima waktu, dan juga ahli tahajud mengatakan, “Seorang Muslim, Mukmin, dan Muhsin yang banyak membaca sholawat ini, insyâ Allâh, akan mimpi bertemu dengan Nabi Muhammad saw. Ia juga bisa bermimpi bertemu dengan ibu, bapak, mertua, suami, istrinya yang sudah meninggal.” Bacalah sholawat ini setiap malam, terutama malam jum’at. Saat membacanya sebaiknya dalam keadaan memiliki wudlu dan fejemkan mata biar tdak melihat janda lewat.
____________________________________
Baiklah kali ini saya coba tuliskan sesuai dengan faham atau yg pernah
saya tahu atau belajar baik dengan guru atau dari sumber lain, untuk
referensi silahkan cari artikel lain yg membahas tentang pembangkitan
Nur Muhammad yg saya kira banyak bertebaran di dumay.
Semua alam semesta tercipta awal dari Nur Muhammad termasuk diri kita
jadi pada hakikatnya tanpa dibangunkan kita ini adalah daripada Nur
Muhammad juga karena tidak mungkin bahkan tidak pernah terjadi pohon
pisang berbuah nangka, karena asal kita adalah Nur Muhammad pohonnya
maka kita adalah buahnya yaitu Nur Muhammad juga asalnya secara
hakikat.
_____________________________________
Walau dalam perjalanannya manusia tidaklah sama seperti
pisang ada yg enak, ada yg berbiji, dll begitu pula dengan Nur
Muhammad dalam diri seseorang maka tugas kita menjadikan Nur itu
gemilang dan kemilau dengan cahayanya seperti para waliyullah atau
orang2 yg dipilih Allah karena cahaya ilmu keikhlasan, keimanan dan
ketaqwaan juga cinta mereka.
Kalau kita bukan Nur Muhammad asalnya maka ke manakah kita akan
kembali setelah nafas ini tidak lagi diijinkan oleh Allah berhembus?
Yang tinggal hanya sebujur jasad berbau bangkai biar pun sakti
mandraguna, banyak ilmu, harta, berpangkat, selebritis sekalipun
tetaplah sesosok jenazah yg menanti pengadilan akhirat untuk
pertanggung jawaban atas semua perbuatannya selama di alam dunia.
_____________________________________
Tanah akan kembali ke tanah, Air akan kembali ke air, Angin akan
kembali ke angin dan Api akan kembali ke asalnya pula…sedangkan diri
ini adalah dari/milik Allah (Nur Muhammad sebagai Bapaknya Ruh dan
Nabi Adam AS adalah Bapak Jasad ) yg mana termaktub dalam Alquran dan
tidak asing lagi di telinga kita yaitu “INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI
ROJIUN” ( SESUNGGUH KAMI MILIK ALLAH DAN SESUNGGUHNYA KAMI KEPADA
ALLAH JUGA AKAN PULANG/KEMBALI) yang biasa kita dengar bila ada
musibah atau saudara kita ada yg meninggal.
Apabila kita menyakini diri kita berasal dari Nur Muhammad maka kita
harus bersyahadat dan bersaksi bahwa kita adalah berasal darinya atau
mengaku diri kita ini adalah Nur Muhammad karena merasa buah pisang
maka kita adalah berasal dari pohon pisang bukan dari pohon lain.
_____________________________________
Aplikasinya :
Untuk membangunkan maaf saya tidak pakai istilah itu tapi untuk
membenarkan atau menyatakan diri ini adalah Nur Muhammad asalnya
adalah yaitu:
1x atau 3x, dan nafas ditarik dengan “YAHU” dengan HUU ( panjang baca
dalam hati) kemudian ditahan dan lidah dilekukkan di lelangit.
Kemudian baca di dalam hati :
INNI BIHAQQI MUHAMMADIN ALHAQ QULHAQ ( sesungguhnya diriku adalah
kebesaran wujud NUR MUHAMMAD yang sebenar-benarnya)
waktu keluar nafas baca ALLAHU AKBARsaya tuliskan yg bisa dipakai untuk umum sesuai niat untuk apa yaitu:
_____________________________________
Kita pakai pernafasan perut/dada biasa yaitu saat menarik nafas dengan
menyebut Syahadat gaib, Tarik nafas dari hidung ucapkan dalam hati
“YAHU” dengan “HU” ( panjang) sampai perut/dada penuh tahan dan naikan
lidah dilekukkan di lelangit mulut lalu baca syahadat silahkan pilih
syahadat2 di atas atau yg umum saja “LAA ILAHA ILLALLAH” 11x atau 21x
lalu keraskan perut sedikit setelah itu keluarkan nafas pelan2 dari
mulut…ulangi 3x atau 7x.
_____________________________________
Fungsi:
Insya Allah banyak sekali seperti pagar gaib diri,
membersihkan/menambah aura, dll sesuaikan niat, kalau saya sederhana
saja untuk sekedar mencari ketenangan bathin dan ingin hening bila ada
masalah.
Demikian yg bisa saya tulis dan tidak sedikit pun bermaksud menggurui, Tulisan ini panjang Tapi nikmat dan indah,
kalau ada khilaf salah kata atau bahkan menyinggung dalam tulisan saya
dengan segala kerendahan hati kurang lebihnya mohon dimaafkan.Wallahu
a’lamu bisshowab.
#Rahasia Mencapai Derajat Insan Kamil
Ilmu makrifat in ilmu pengetahuan
Menurut Syekh Siti Jenar, insan kamil atau manusia sempurna adalah mereka yang telah memiliki upaya terus-menerus bagi peningkatan dan pembersihan dirinya, yakni mereka yang telah mampu memisahkan dan melepaskan dirinya dari hal-hal keduniaan. Karena memasuki wilayah kemanunggalan, walaupun dalam interaksi fisik kemanusiaan tidak terlepas sama sekali.
Tujuan pembersihan ini ada dua: pertama, untuk mencapai sifat-sifat Allah. Yakni, bersifat dengan sifat-sifat-Nya yang mulia. Tataran ini mengantarkanpelakunya pada jumbuhing kawula Gusti. Kedua, untuk mencapai Dzat Allah. Yakni, mengenal-Nya melalui ma’rifat dan hakikat yang mengantarkan pelakunya kepada pamoring kawula Gusti.
Pembersihan diri untuk mencapai sifat Allah memerlukan suatu ajaran yang dapat menunjukkan proses pembersihan cermin hati, yakni dengan cara melaksanakan dzikir dan wirid. Terutama tentang asma’ Allah.
Pengertian dzikir dan wirid dalam konteks ini luas. Tidak hanya sekedar dzikir dan wirid dengan bacaan-bacaan tertentu. Dalam hal ini dzikir dan wirid merupakan lelaku rohani yang memasukkan unsur meditasi sebagai bagian terpenting dari ritual rohani tersebut. Sehingga penyebutan dzikir dan wirid otomatis juga memasukkan meditasi di dalamnya.
Lelaku dzikir adalah kunci untuk membuka pintu hati, dan apabila pintu hati telah terbuka, muncullah dari dalamnya pikiran-pikiran yang ‘arif untuk membuka mata hati. Ketika hati telah terbuka, maka akan tampak dan masuklah sifat-sifat Allah melalui mata hati itu, menggugah ketertenggelaman ruh al idhafi kemudian mata hati akan melihat refleksi kasih sayang, kelembutan, keindahan, kebaikan, dan kesempurnaan Allah dalam cermin hati yang bersih dan berkilauan (al-mir’u al-haya’i).
Dzikir akan mengantarkannya kepada nurullah sedangkan seorang mukmin akan melihat dengan nurullah. Dengan daya pancar nurullah itulah seorang mukmin akan menjadi cermin bagi mukmin lainnya. Orang yang berilmu membuat bayangan, tetapi orang ‘arif mengkilaukan cermin hati yang di dalamnya terdapat bayangan hakikat. Apabila mata hati itu bersih berkilauan dan suci, munculah dalam cermin itu berbagai rahasia Allah berupa hakikat yang dicurahkan kepada hati yang bersih berkilauan dan suci.
Apabila cermin hati telah sempurna karena selalu dibersihkan dengan dzikrullah hingga berkilauan, pemilik hati itu akan sampai kepada sifat-sifat Ketuhanan dan mengenal sifat-sifat itu. Hal ini hanya mungkin terjadi bila cermin hati kita telah bersih berkilau.
Sedangkan pembersihan untuk mencapai Dzat Ketuhanan dapat dilakukan dengan cara ber-dzikir dan berkonsentrasi terhadap kalimah tauhid atau kalimah syahadat, dan ini berarti kata kunci dzikir dan wiridnya adalah tentang asma’ Allah.
Tidak Harus Asma’ “ALLAH”
Sebutan nama “Allah” menujukkan Dzat Illahi, sedangkan yang lain menunjukkan sifat-sifat-Nya. Oleh karenanya penggunaan nama-nama yang diputuskan sebagai dzikir dan wirid utama seseorang, disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan spiritual seorang sufi. Dalam beberapa tarekat sering para guru memutuskan nama Allah yang berbeda bagi masing-masing muridnya.
Harus pula dipahami meskipun setiap kali salah satu nama Illahi disebutkan, berarti Allah disebutkan melalui seluruh nama-Nya. Syekh Ni’matualiah menyatakan,” Bagi semua nama Allah Dzat adalah Esa. Maka semua nama sebenarnya hanya satu juga”.
Dalam bahasa Syekh Siti Jenar, asma’ Allah biasa berubah menjadi Gusti, Dzat Maulana, Sang Hyang Widhi, Pangeran, Gusti Allah, dan sebagainya. Menurutnya, nama Tuhan adalah buatan manusia. Dimana Dia disebut sesuai dengan bahasa orang yang menyebut-Nya. Apapun sebutan yang diberikan kepada-Nya, tentu sebutan yang terpuji. Oleh karenanya, seruan do’a dan panggilan untuknya juga beraneka ragam, “Ya Tuhan,,,”, “Ya Allah,,,” , juga “duh Gusti,,, “, dan sejenisnya.
Terdapat 12 dzikir asma’ Allah (tiga diantaranya adalah nama Keesaan, tauhid, Allah) yang sangat utama dan sering digunakan dalam berbagai tarekat.
1. laa ilaaha illallaah (Tidak ada Tuhan selain Allah)
2. Ya Allah (nama Dzat Allah)
3. Ya Huwa (nama Allah yang tanzih)
4. Al-Haqq ( Yang Hakiki)
5. Al Hayy (Yang Hidup)
6. Al Qayyuum (Yang Berdiri Sendiri dan kepada-Nya segala makhluk bergantung)
7. Al Qahhaar (Yang Maha Perkasa Yang Mengatasi seteru-seteru-Nya)
8. Al Wahhaab (Yang Memberikan Tanpa Permintaan atau Dituntut)
9. Al Fattaah (Yang Membuka)
10. Al Waahid (Yang Satu)
11. Al Ahad (Yang Esa)
12. Al Shamad (Yang kepada-Nya Segala Sesuatu Bergantung)
Tujuh asma’ paling awal kadang juga disebut sebagai al-asma’ al-ilahi yang mengacu pada tujuh petala langit (sab’ sama’) dan cahaya-cahaya Illahi (an-waar ilaahi).
Hendaknya nama-nama tersebut didzikirkan dengan hati. Sejalan dengan tujuan utama dzikir-nya, yakni mengingatkan diri tentang kebesaran dan kemahaagungan Allah serta menggambarkan arti nama-nama dan sifat-sifat yang ada dalam dzikir. Peran hatipun akan menjadi dominan. Dengan cara ini, mata hati akan melihat nur tauhid (cahaya Keesaan). Apabila nur Dzat Ketuhanan ter-dzahir-kan atau tertajalli, semua sifat kebendaan atau fisik akan hilang musnah. Semua yang ada menjadi kosong belaka. Inilah kesadaran dimana semua perkara menjadi fana’. Tajalli atau pen-dzahir-an nur Ketuhanan ini memadamkan semua cahaya yang lain. “Setiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah,” (QS Al-Qashash/28:88). “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki, dan menetapkan apa yang Dia kehendaki,” (QS Al-Ra’d/13:39).
Ketika semua telah lenyap, yakni fana’ dihadirat Allah, yang tertinggal hanya Ruh Suci (Ruh al Quddus). Ia melihat dengan Nur Allah. Ia melihat Allah, Allah melihat dia. Ia melihat dengan Allah, ia melihat dalam Allah, ia melihat untuk Allah. Tidak ada bayangan dan tidak ada yang menyerupai Allah. La ilaha illa Allah, la ilaha illa Ana.
Satu yang tertinggal dan mutlak, yakni Nur Suci, sang Ingsun Sejati. Suati karunia yang tinggi yang diberikan kepada orang yang utama. Tidak ada yang ingin diketahuinya pada tingkat ini. Inilah puncak yang dapat dicapai manusia ketika berada di alam fana’ ini. Tidak ada lagi apa pun, kecuali Allah. Dan tidak ada lagi siapa dan apa pun yang menjadi celah diantaranya dengan Allah.
Dan semua itu merupakan kesadaran rohani yang sangat dalam artinya. Hasil dari mengenang dan memusatkan renungan hati pada maksud dan pengertian batin dari sifat dan asma’ Allah. Dalam dirinya kini hanya tinggal kebaikan yang dipenuhi kesyukuran, husn al-dzan, serta ketinggian himmah terhadap Allah. Bahkan terhadap kenikmatan pun ia menjadi lupa, karena sudah terlalu asyik dengan Allah. Dia juga tidak ingat lagi dengan segala bahaya dan bencana, karena sibuk dengan Allah, Ma’iyyatullah. Dan pada dirinyalah terletak banyak karamah yang setiap saat dapat muncul anugerah Allah kepadanya. Itulah keadaan sang insan kamil, auliya’ Allah.
Dalam penempuhan jalan rohani terdapat dua golongan besar: golongan yang lebih memperbanyak dan memperhatikan dzikir disertai dengan ilmu, dan golongan yang memperbanyak serta menekuni ilmu disertai dengan dzikir. Kedua golongan tersebut sama-sama mampu mencapai tujuan akhir dengan ijin Allah.
Kedua golongan itu selalu ada disetiap zaman, karena umumnya manusia terbagi menjadi dua tipe. Pertama, mereka yang memiliki kecintaan yang sangat pada ilmu dan kemampuannya melakukan amal juga ada. Kedua, mereka yang memiliki kemampuan terbatas dalam menekuni ilmu namun kegigihannya melakukan ibadah, amal dan dzikir sangat besar. Jalan yang bisa ditempuh oleh manusia golongan kedua adalah memperbanyak dzikir, tapi juga harus disertai dengan ilmu. Sedangkan bagi tipe pertama, jalan yang ditempuh adalah ilmu yang harus dibarengi dengan dzikir.
#MAKRIFAT NUR MUHAMMAD DAN CARA MEMBANGKITKAN NUR MUHAMMAD BATANG TUBUH MAKRIFAT NUR MUHAMMAD DAN CARA MEMBANGKITKAN NUR MUHAMMAD BATANG TUBUH
Bismillahirrohmanirrohim… assalamualaikum wahai sahabatku di manapun berada semoga selalu dirahmati Allah tuhan segenap raya, dalam kesempatan kali ini akan saya babarkan dan saya perkenalkan nur muhammad dan siapa itu nur muhammad, bagaimana terciptanya dan apa nama nur muhammad sebelum bernama nur muhammad, akan saya tulis di sini secara lengkap insyaallah
Hasil kajian untuk nur muhammad
penciptaan nur muhammad berawal dari dzat wajibal wujud (Allah) yang masih tersembunyi,tidak di kenal, tidak diketahui,dan belum ada yang menyembah, dzat wajibal wujud (Allah) adalah sosok yang menzahirkan dzat nya sendiri dan ketika itu belum ada sesuatu apapun (waktu,masa,tempat,ruang,agyar) hanya diriNYA sendiri tiada yang lain, ketika itu dzat wajibal wujud (Allah)
_____________________________________
berfirman “aku adalah bagai istana yang tersembunyi tiada yang mengetahui dan tiada yang mengenal,maka aku membuat sesuatu yang lain agar aku bisa dikenal”
_____________________________________
dari firman ini Allah teringin menciptakan sesuatu yang selain dirinya (kala itu Allah belum bernama Allah), maka Allah bertajalli dan terjadilah A’YAN KHORJIAH ketika itu Allah dzat wajibal wujud bernama AH (alif , ha’) lalu Allah bertajalli lagi dan muncullah A’YAN TSABITAH,ketika itu allah dzat wajibal wujud bernama HU (ha’ , waw) kemudian Allah bertajalli lagi dan terciptalah NUR MUHAMMAD, ketika itu lah dia dzat wajibal wujud bernama Allah, maka sekarang terciptalah sesuatu selain diriNYA yaitu ruang,waktu,tempat,dan makhluk yang baru tercipta yaitu nur yang orang orang sekarang disebut nur muhammad, kala itu nur muhammad belumlah bernama nur muhammad
_____________________________________
ketika Allah hendak membuat dzat yang selain diriNYA untuk supaya dzat baru tersebut mengenal Allah, maka Allah mengambil segenggam dari nur sifat jamalNYA, lalu segenggam nur sifat jamalnya itu di genggam dan Allah berkata kepada segenggam nurNYA itu “KUNHI MUHAMMADAN” lalu terciptalah dzat baru yaitu nur yang bernama muhammad, di alam ZATUL BUHTI itu hanyalah ada dua dzat saja yaitu Allah dan nur muhammad, keduanya serupa indah namun tak sama,tak sama namun serupa, ketika nur muhammad baru tercipta maka nur muhammad terpukau kagum dengan nur dzat yang ada didepanya itu yaitu nur dzatnya Allah, saking terpukaunya maka nur muhammad berkata :
_____________________________________
“ALLAH HUMMA” itulah kata kata pertama nur muhammad sekaligus kata yang pertama sekali terucap oleh makhluk yang paling pertama di alam raya, nur muhammad berkata ALLAH HUMMA karena terpukau dengan keindahan nur dzat nya Allah yang ada didepannya itu, karena nur muhammad merasa teramat sama nurnya dengan nur Allah yang ada didepannya (nur Allah) maka nur muhammad berkata “siapa tuhan dan siapa hamba?
_____________________________________
” maka Allah menjawab kata kata nur muhammad tadi “dimanapun aku sembunyi maka kau tak akan dapat menemukan aku tanpa petunjukku dan dimanapun kau sembunyi aku akan tetap menemukanmu karena kau dari aku ” lalu nur muhammad menjawab ” kau tuhan dan aku hamba” lalu Allah berkata “aku ada karena kau ada dan kau ada karena aku ada”
_____________________________________
lalu Allah berkata DZOHIRU ROBBI WAL BATHINU ABDI “yang telah zahir adalah tuhan dan yang masih bathin adalah hamba (muhammad)” dan nur muhammad menjawab ILLALLAH HU ALLAH HUWA RUHUM “hanya Allah dialah Allah yang penyayang (itulah kalimah bathin nur muhammad) lalu Allah berkata “alastu birobbikum” bukankah aku tuhanmu? lalu nur muhammad menjawab “bala warobbuna laillah haillallah” iya kau tuhanku la ilaha illallah, lalu nur muhammad bersaksi HU DZATULLAH ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAH “dialah dzat allah aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang maujud melainkan hanya Allah” itulah yang memisahkan mana nur Allah dan nur muhammad, dan Allah menjawab kesaksiannya WA ASYHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLAH “dan saya(Allah) bersaksi bahwa muhammad rasul Allah, dari sinilah pertama kalinya Allah meresmikan bahwa nur muhammad adalah rasul (itulah dua kalimah syahadat diri nur muhammad/syahadat nur muhammad, kemudian nur muhammad mengucapkan la ilaha illallah muhammad wujudullah, la ilaha illallah nuri haqqullah la ilaha illallah muhammad astagfirullah xxxxxxxxxxxxx (itulah 3 kalimah tauhid yang diucapkan nur muhammad lalu dilanjutkan dengan sholawat semula jadi nur muhammad yang saya clossed itu, itulah induk dari segala sholawat yang effect nya memancarkan aura nur muhammad)
Tata Cara Pengamalannya :
Bacalalah Dzikir nur yg awal ini :
1. LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD WUJUDULLAH
2. LAA ILAHA ILLALLAH NUR HAQQULLAH
3. LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD ASTGHFIRULLAH.
4. ( sholawat Nur Muhammad ” Kun Sholli Ala Muhammad ” )
Ingat :
– ketika membaca zikir yang pertama lihat tubuh anda dan maqomkan atau tempatkan zikir itu di tubuh anda
– ketika membaca zikir yang kedua, maqomkan atau tempatkan di batin anda
– ketika membaca zikir yang ketiga usahakan ingat kesalahan dan dosa dosa anda
– ketika membaca sholawat nur ini isilah dengan hajat anda.
– lakukan sesering mungkin dalam keadaan suci sampai anda merasa ada getaran di tubuh anda. Jika sudah ada getaran itu pertanda nur muhammad anda sudah aktif. Ketika nur muhammad sudah aktif zikir ini bisa anda gunakan dalam berbagai kebutuhan-kebutuhan.
Terima kasih